Presiden Zimbabwe Robert Mugabe telah menyatakan bahwa pemerintah persatuan negaranya hanya bersifat “semi-legal” dan ia mengulangi kembali seruannya untuk menggelar pemilu lagi.
Komentar Mugabe diberitakan oleh surat kabar pemerintah The Sunday Mail, yang menyatakan berbicara dengan Presiden Mugabe, setelah pertemuan Mugabe baru-baru ini dengan mediator untuk kawasan itu, presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.
Menurut surat kabar itu, Mugabe mengatakan ia tidak puas menjadi bagian dari pemerintah, yang menurutnya dibentuk berdasarkan penetapan sementara, bukannya konstitusi. Ia juga mendorong Zimbabwe melangsungkan pemilu.
Mugabe dan saingannya, Morgan Tsvangirai membentuk pemerintah persatuan yang rapuh dan kerap bermasalah setelah pemilu 2008 yang disengketakan. Diplomat dan kelompok-kelompok HAM mengatakan para pendukung Mubage melakukan aksi pemukulan dan teror terhadap lawan-lawannya menjelang pemilu tersebut.
Duta Besar Inggris untuk Zimbabwe mengatakan bulan lalu bahwa Zimbabwe belum siap mengadakan pemilu yang bebas dan adil, dan bahwa menyelenggarakan pemilu terlalu dini akan membuahkan hasil seperti pada pemilu tahun 2008.
