Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stéphane Dujarric, memberi pengarahan kepada wartawan pada Rabu (24/7) sore, tentang meningkatnya kekhawatiran yang dilaporkan oleh mitra-mitra kemanusiaan badan tersebut.
Dujarric mengatakan, “rekan-rekan dari kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, mereka prihatin karena dalam paruh pertama tahun ini, lebih dari 120.000 orang telah mengungsi atau pergerakan mereka dibatasi oleh kelompok-kelompok bersenjata. Itulah yang dikatakan oleh mitra-mitra kemanusiaan serta laporan-laporan resmi.”
“Kami juga khawatir mengenai potensi meningkatnya kekerasan bersenjata di wilayah perbatasan Kolombia, yang akan meningkatkan kebutuhan akan bantuan kemanusiaan di sana,” tambahnya.
Ia juga menyoroti kerusuhan politik di negara itu dan mengatakan, “sekitar 8,3 juta dari 52 juta orang di Kolombia membutuhkan bantuan kemanusiaan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara pemerintah dan kelompok-kelompok bersenjata, serta di antara kelompok-kelompok itu sendiri.”
Dujarric mengatakan, Kolombia juga terdampak oleh “fenomena El Niño” yang berpengaruh pada ekosistem negara itu, di mana kondisi tersebut telah menyebabkan kebakaran hutan dan kekurangan air.
Ia juga mengatakan bahwa “komunitas pribumi, Afro-Kolombia, dan pertanian di Kolombia sangat terkena dampaknya.”
“Komunitas kemanusiaan di Kolombia terus mendukung upaya tanggap darurat, dengan hampir setengah juta orang telah menerima sedikitnya beberapa bentuk bantuan,” pungkas Dujarric. [ps/ab]
Forum