Tautan-tautan Akses

Laporan: China Gelar Pembicaraan dengan Walmart terkait Dampak Tarif AS


Warga membeli kebutuhan sehari-hari di gerai Walmart di Secaucus, New Jersey, pada 11 Juli 2024. (Foto: AP/Eduardo Munoz Alvarez)
Warga membeli kebutuhan sehari-hari di gerai Walmart di Secaucus, New Jersey, pada 11 Juli 2024. (Foto: AP/Eduardo Munoz Alvarez)

Pada awal bulan ini, Trump menaikkan tarif yang ia kenakan kepada produk asal China dari 10 menjadi 20 persen. Ia menyebut kegagalan Beijing untuk menghentikan aliran bahan baku pembuatan fentanil yang mematikan sebagai alasan di balik kenaikan tarif tersebut.

Otoritas China telah menggelar pembicaraan dengan perusahaan retail Amerika Serikat, Walmart, setelah perusahaan tersebut meminta para pemasok asal China untuk memotong harga produk mereka, ungkap sebuah laporan pada Rabu (12/3). Pembicaraan itu berlangsung di saat dampak dari kenaikan tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump mulai terasa di sejumlah sektor.

"Seorang sumber mengatakan kepada kami bahwa pada 11 Maret, Kementerian Perdagangan dan sejumlah departemen terkait melakukan pembicaraan dengan Walmart," ungkap Yuyuan Tantian, sebuah akun media sosial yang beroperasi di bawah stasiun television pemerintah China, CCTV.

"Alasan digelarnya pembicaraan tersebut adalah tuntutan Walmart terkait pemotongan harga yang signifikan kepada sejumlah pemasok asal China, berupaya untuk memindahkan beban dari tarif AS terhadap China kepada pemasok dan konsumen asal China," kata laporan tersebut.

Pada awal bulan ini, Trump menaikkan tarif yang ia kenakan kepada produk asal China dari 10 menjadi 20 persen. Ia menyebut kegagalan Beijing untuk menghentikan aliran bahan baku pembuatan fentanil yang mematikan sebagai alasan di balik kenaikan tarif tersebut.

China meresponsnya dengan mengenakan tarif hingga 15 persen terhadap sejumlah produk-produk pertanian asal Amerika Serikat seperti kedelai, daging ayam dan daging babi.

Akun media sosial yang berafiliasi dengan CCTV itu mengatakan pihaknya "memercayai bahwa terdapat beberapa poin utama peting dari diskusi yang berlangsung," termasuk tuntutan Walmart untuk pemotongan harga yang "dapat melanggar kontrak komersial."

"Jika Walmart bersikeras untuk melakukan tuntutan tersebut, konsekuensi bagi perusahaan itu akan lebih sekedar dari sebuah pembicaraan," tambah laporan itu.

Kementerian Perdagangan China tidak segera mengonfirmasi adanya pembicaraan dengan Walmart.

Di sisi lain, Kamar Dagang untuk Urusan Impor dan Ekspor Tekstil China menerbitkan pernyataan pada Rabu yang menyerukan para penjual di AS untuk "menyelesaikan permasalahan perdagangan internasional secara adil dan masuk akal."

Lembaga tersebut mengatakan pihaknya baru-baru ini menerima laporan dari anggotanya bahwa sejumlah perusahaan AS telah meminta pemasok asal China untuk menurunkan harga produk mereka.

"Kami terus berusaha memverifikasi situasi yang berlangsung. Jika situasinya benar terjadi, kami akan mengambil tindakan positif untuk menjaga kepentingan legitimasi dari anggota perusahaan," tulis pernyataan tersebut.

Lembaga itu juga mengatakan pihaknya mengawasi pembicaraan yang berlangsung antara pihak berwenang China dengan Walmart, seraya menambahkan bahwa mereka "[berharap] perusahaan dari kedua negara dapat menyelesaikan masalah yang menjadi perhatian bersama melalui konsultasi yang bersahabat." [rs]

Forum

XS
SM
MD
LG