Menteri Luar Negeri Yunani melawat ke Wina, Austria, Jumat (14/8), untuk melangsungkan pembicaraan darurat dengan sejawat-sejawatnya dari Uni Eropa dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengenai ketegangan militer dengan Turki di wilayah timur Laut Tengah.
Nikos Dendias dijadwalkan akan bertemu Pompeo dan Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg, yang bersamanya akan juga berpartisipasi dalam pertemuan darurat dengan menteri-menteri luar negeri Uni Eropa yang diselenggarakan melalui konferensi video dan dipimpin kepala kebijakan luar negeri blok 27 negara itu, Josep Borrell.
Athena berusaha mencari dukungan mitra-mitranya dan kemungkinan sanksi Uni Eropa bagi Turki. Sejauh ini hanya Perancis yang menanggapi dengan meningkatkan keberadaan militernya di wilayah timur Laut Tengah.
Perancis mengirim dua kapal perang ke kawasan itu untuk melangsungkan latihan militer gabungan dengan Angkatan Laut Yunani. Perancis juga mengirim dua pesawat tempur ke pulau Kreta, Yunani. Hubungan Perancis dan Turki sudah memanas terkait keterlibatan Ankara dalam perang saudara di Libya.
Hubungan Turki dan Yunani memanas menyusul usaha eksplorasi energi yang digelar Ankara di perairan yang diklaim Athena sebagai miliknya. Turki mengirim sebuah kapal riset yang dikawal dua kapal perang ke perairan antara Pulau Kreta dan Siprus. Kapal itu bertujuan mengeksplorasi potensi cadangan minyak dan gas di kawasan itu, menyusul penemuan serupa di bagian-bagian lain di wilayah tersebut.
Yunani mengklaim, beberapa bagian yang dieksplorasi Turki adalah perairannya dan menuntut agar kapal-kapal Turki ditarik mundur dari kawasan itu. Turki bersikeras mengatakan pihaknya berhak melangsungkan riset di kawasan itu. Yunani kemudian menyiagakan militernya, dan mengirim kapal-kapal perang ke kawasan tersebut.
Turki menuduh Yunani dan Siprus mengganggu hak-haknya di Laut Tengah dan bersumpah akan membela kepentingannya. Meski demikian, Turki juga menyerukan dialog untuk menyelesaikan pertikaian. [ab/uh]