Pada hari pertamanya sebagai Menteri Luar Negeri AS, mantan Senator Republik Marco Rubio memberi tahu para pejabat dinas luar negeri AS bahwa departemen mereka akan mendorong perdamaian di seluruh dunia.
“Tanpa perdamaian, sulit menjadi negara yang kuat, negara yang makmur, dan negara yang lebih baik,” kata Rubio.
Namun, menghindari konflik akan menjadi keputusan yang strategis.
“Tidak akan pernah mengorbankan keamanan nasional kita, tidak akan pernah mengorbankan kepentingan nasional kita, dan tidak akan pernah mengorbankan nilai-nilai inti kita sebagai sebuah bangsa dan sebagai sebuah masyarakat,” tegasnya.
Rubio juga bertemu dengan para menteri luar negeri dari tiga negara sahabat. Hadir dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar, Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya, dan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong.
Keempat negara tersebut membentuk Dialog Keamanan Segiempat, atau “Quad” – sebuah blok yang bertujuan untuk melawan ambisi ekonomi dan militer China di kawasan Indo-Pasifik.
Amerika Serikat, India, Jepang, dan Australia mewakili hampir 2 miliar orang dan lebih dari sepertiga PDB global.
Quad telah ada selama lebih dari 15 tahun tetapi baru-baru ini semakin penting. Para anggotanya menekankan sifat diplomatiknya dan fokus luas pada isu-isu regional. Meskipun keamanan hanya sebagian dari tujuannya, Quad merupakan komponen utama dari strategi Amerika untuk melawan China yang semakin berani dengan klaim teritorialnya yang luas di kawasan tersebut, termasuk hampir seluruh wilayah Laut China Selatan yang penting secara strategis dan pulau Taiwan yang berpemerintahan sendiri secara demokratis.
Pertemuan hari Selasa itu meredakan beberapa kekhawatiran tentang pendekatan America First di bawah Presiden Donald Trump, seperti disampaikan oleh Yun Sun, direktur program China di Stimson Center, yang berbicara dengan VOA melalui Zoom.
“Merupakan sinyal yang jelas bahwa AS tidak meninggalkan sekutu dan mitra koalisi regional dalam hal cara melawan kebangkitan China,” ujar Yun Sun.
Beijing mengecam Quad sebagai konstruksi Perang Dingin.
Kembali Yun Sun dari Stimson Center mengatakan, “Setiap kali AS bersekutu dengan mitra-mitranya, China akan merasa terisolasi dan merasa terancam, dan mereka akan menuduh Amerika Serikat memiliki mentalitas Perang Dingin.”
Analis itu mengatakan bahwa modernisasi dan perluasan persenjataan militer dan nuklir China hanya akan terus mendorong negara-negara di kawasan Indo-Pasifik untuk memperkuat militer mereka sendiri dan berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan Amerika Serikat. [lt/jm]
Forum