Menteri Luar Negeri Palestina Varsen Aghabekian pada hari Rabu (22/1) mengatakan ia mengandalkan Amerika Serikat untuk memastikan gencatan senjata di Jalur Gaza tetap berlaku, dan menambahkan bahwa Arab Saudi memiliki peran besar di wilayah tersebut.
“Sebagai salah satu mediator, kami berharap Amerika Serikat akan memantau. Dan ada aturan untuk pemantauan dan akuntabilitas terhadap pelanggaran apapun. Kami juga berharap Amerika Serikat memandang kami secara strategis, dan melihat kami sebagai orang-orang yang layak dihargai dan layak mendapatkan hak-haknya sebagaimana tercantum dalam hukum internasional,” harapnya.
Pernyataan Aghabekian di Forum Ekonomi Dunia di Davos ini muncul beberapa hari setelah pemberlakuan perjanjian gencatan senjata Israel yang rapuh dengan Hamas di Gaza.
Aghabekian meyakinkan bahwa Palestina akan menggunakan segala cara yang mereka bisa untuk menjangkau pemerintahan AS dan menjaga agar jalur-jalur komunikasi tetap terbuka. Ditambahkannya, harus ada orang-orang yang “membisikkan ke telinga” Presiden Donald Trump dan lingkarannya tentang aspirasi Palestina dan “apa arti perdamaian sejati.”
Aghabekian juga menggarisbawahi harapannya pada Arab Saudi. Bagaimana Arab Saudi “tampil dengan kekuatan” dan “menyuarakan bahwa mereka tidak akan melakukan normalisasi (dengan Israel) sampai Palestina dan solusi dua negara terwujud; perwujudannya merupakan hal yang krusial.” [em/ka]
Forum