Sebuah pernyataan dari kantor itu membantah laporan bahwa pihak berwenang Palestina, yang menguasai sebagian Tepi Barat, akan mengendalikan penyeberangan Rafah.
Pemantau Uni Eropa akan mengawasi penyeberangan, dengan pasukan Israel mengelilingi daerah itu dan Israel bertugas untuk mengijinkan lalu lintas orang dan barang melalui penyeberangan tersebut.
Israel telah menguasai wilayah itu sejak Mei 2024, sebagai bagian dari serangannya yang berupaya memusnahkan kelompok militan Hamas di Gaza.
Pejabat Israel mengundurkan diri
Panglima militer Israel, Herzi Halevi mengatakan pada hari Selasa, dia akan mengundurkan diri pada 6 Maret. Ia menerima tanggung jawab atas kegagalan keamanan besar-besaran pada 7 Oktober 2023, ketika militan Hamas dari Gaza melakukan serangan teror lintas batas terhadap Israel, menewaskan 1.200 orang dan menangkap 250 sandera.
Dalam suratnya kepada menteri pertahanan Israel, Halevi mengatakan ia akan menyelesaikan penyelidikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) atas serangan mengejutkan yang menyebabkan pertempuran selama 15 bulan. Ia juga membantu memperkuat kesiapan IDF untuk masa depan dalam menghadapi tantangan-tantangan keamanan.
“Saya akan mengalihkan komando IDF dengan cara berkualitas tinggi dan menyeluruh kepada pengganti saya,” tulis Halevi, selaku Kepala Staf Umum angkatan bersenjata Israel. Gencatan senjata selama enam pekan kini berlaku, namun Halevi mengatakan, “Tujuan-tujuan perang belum semuanya tercapai. Tentara akan terus berjuang untuk membubarkan Hamas dan kelompoknya, dengan kemampuan mengatur dan memastikan kembalinya para sandera" serta memungkinkan warga Israel yang mengungsi akibat serangan Hamas, kembali ke rumah mereka.
Sejak serangan itu, Netanyahu menolak menjawab pertanyaan mengenai siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu, dan mengatakan bahwa penyelidikan bisa menunggu hingga perang berakhir. [ps/jm]
Forum