Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, Selasa (17/12) mengatakan bahwa Israel akan memiliki kontrol keamanan atas Gaza setelah perangnya melawan kelompok militan Hamas.
“Setelah menghilangkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas di Gaza, Israel akan memiliki kendali keamanan atas Gaza dengan kebebasan bertindak sepenuhnya,” tulis Katz di X.
Ia membandingkan visi mengenai Gaza dengan situasi di daerah pendudukan di Tepi Barat, di mana pasukan Israel secara rutin melakukan penggerebekan yang kata mereka bertujuan untuk mengacaukan aktivitas teroris.
Israel telah menyatakan bahwa tujuan perangnya mencakup memastikah kekalahan Hamas secara militer dan memastikan militan tidak dapat menyerang Israel seperti yang dilakukan Hamas dalam serangannya pada Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang.
Kontrol Israel atas Gaza akan bertentangan dengan visi pascaperang yang dinyatakan Amerika Serikat, PBB dan negara-negara lain.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Oktober lalu mengatakan bahwa perang di Gaza perlu berakhir “dengan cara yang membuat Hamas disingkirkan dan memastikan Israel tidak bertahan di sana.”
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan pada September lalu bahwa PBB membayangkan Otoritas Palestina, yang memerintah sebagian Tepi Barat, akan mengambil alih otoritas di Gaza.
Sementara itu, para pejabat kesehatan Gaza, Selasa (17/12) mengatakan bahwa serangan-serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 10 orang di Kota Gaza, sedangkan militer Israel melaporkan kematian dua tentaranya dalam operasi di Gaza selatan.
Selain mereka yang tewas dalam serangan Hamas terhadap Israel, militan juga menyandera sekitar 100 orang, dengan sedikitnya sepertiga dari mereka diyakini telah tewas.
Para pejabat Israel dalam beberapa hari belakangan ini telah mengemukakan optimisme mengenai potensi terobosan dalam pembicaraan yang telah lama macet untuk mengamankan gencatan senjata di Gaz dan pembebasan sandera yang masih ditawan militan.
Serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 45 ribu orang, menurut kementerian kesehatan di Gaza. Kementerian itu tidak membedakan warga sipil dan militan dalam penghitungannya, tetapi sebelumnya pernah mengatakan bahwa lebih dari separuh yang tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Hamas telah ditetapkan sebagai kelompok teror oleh Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa dan negara-negara lain. [uh/jm]
Forum