Tautan-tautan Akses

Menhan: AS Tak Terpengaruh oleh Penerbangan Pesawat Rusia dan China di Lepas Pantai Alaska


Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin

Kemunculan dua pesawat pembom strategis jarak jauh Rusia dan dua pesawat pembom strategis jarak jauh China di langit pesisir Alaska mungkin merupakan yang pertama, namun insiden itu tidak mengejutkan Amerika Serikat.

Menteri Pertahanan Amerika Lloyd Austin mengatakan kepada para wartawan pada hari Kamis (25/7) bahwa kemunculan pesawat Rusia dan China itu “bukanlah suatu kejutan” dan bahwa pesawat-pesawat pembom tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi Amerika Serikat.

“Kami memiliki kemampuan pengawasan yang sangat baik,” kata Austin dalam konferensi pers yang jarang dilakukan di Pentagon.

“Kami memantau secara dekat pesawat-pesawat itu, melacak pesawat-pesawat tersebut, mencegat pesawat-pesawat tersebut, yang menunjukkan bahwa pasukan kami siap setiap saat,” katanya.

Dan jika Rusia dan China melakukan lebih banyak misi serupa pada masa depan, Austin mengatakan dia yakin bahwa pasukan AS akan siap menghadapinya.

“Kami siap. Kami akan selalu siap,” ujarnya. “Jika ada tantangan atau ancaman terhadap Amerika Serikat, pasukan akan siap dan mereka akan melakukan hal yang benar.”

Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (North American Aerospace Defense Command/NORAD) pertama kali menyampaikan kabar tentang aktivitas militer Rusia dan China pada Rabu malam.

NORAD mengatakan pihaknya melacak dua pembom TU-95 Rusia dan dua pembom H-6 China yang beroperasi di Zona Identifikasi Pertahanan Udara (Air Defense Identification Zone/ADIZ) AS – w

rnasional di mana pesawat harus diidentifikasi – di lepas pantai negara bagian barat laut Alaska.

Sebuah pernyataan mengatakan jet-jet tempur AS dan Kanada dikirim untuk mencegat pesawat Rusia dan China tersebut, dan pilot Rusia atau China tidak pernah memasuki wilayah udara kedaulatan AS atau Kanada.

Rusia dan China pada hari Kamis menggambarkan penerbangan tersebut sebagai patroli bersama di laut Chukchi dan Bering di Pasifik utara.

Para pejabat Rusia mengatakan seluruh penerbangan berlangsung selama lima jam dan para pembom kadang-kadang dikawal oleh jet-jet tempur Rusia. Mereka menekankan bahwa para pilot pesawat pembom tersebut tidak pernah melanggar wilayah udara AS atau Kanada.

Juru bicara militer China mengatakan patroli tersebut dirancang untuk meningkatkan koordinasi antara militer China dan Rusia, dan menambahkan “ini merupakan patroli udara gabungan kedelapan sejak 2019.”

Namun AS mengatakan patroli udara Rusia-China itu adalah yang pertama yang pernah mendekati wilayah sekitar Alaska. [lt/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG