Iran pada Jumat (6/12) berhasil meluncurkan muatan luar angkasa terberatnya menggunakan kapal satelit yang dikembangkan di dalam negeri, media resmi melaporkan. Muatan itu terdiri dari satelit dan kapal tunda luar angkasa.
Menurut televisi pemerintah, dengan berat 300 kilogram, muatannya mencakup satelit telekomunikasi Fakhr-1 dan kapal tunda luar angkasa Saman-1.
Saman-1 adalah “sistem transmisi orbital” yang dirancang untuk mengangkut satelit dari orbit rendah ke orbit lebih tinggi, seperti yang dijelaskan oleh Pusat Penelitian Luar Angkasa Iran ketika diluncurkan pada 2017.
Peluncuran tersebut menandai “langkah operasional” menuju pengiriman satelit ke orbit yang lebih tinggi, kata laporan TV tersebut.
Sistem itu pertama kali diperkenalkan pada Februari 2017 dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh presiden Iran saat itu, Hassan Rouhani, dan diuji coba pada 2022.
Muatan tersebut diluncurkan menggunakan wahana pembawa satelit Simorgh buatan dalam negeri dari pangkalan peluncuran Imam Khomeini di Provinsi Semnan.
Dinamai berdasarkan nama burung mitos Iran, Simorgh adalah kendaraan peluncuran satelit berbahan bakar cair dua tahap yang dikembangkan oleh Kementerian Pertahanan Iran.
Pada September, Iran mengatakan pihaknya berhasil menempatkan satelit penelitian Chamran-1 ke orbit menggunakan kapal induk Ghaem-100, yang diproduksi oleh divisi kedirgantaraan Garda Revolusi.
Pemerintah negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, telah berulang kali memperingatkan Iran agar tidak melakukan peluncuran semacam itu. Negara-negara tersebut beralasan bahwa teknologi yang digunakan untuk satelit dapat diterapkan pada rudal balistik, yang berpotensi membawa hulu ledak nuklir.
Iran membantah pihaknya menginginkan senjata nuklir. Mereka secara konsisten menyatakan bahwa peluncuran satelit dan roketnya difokuskan pada aplikasi sipil dan pertahanan.
Bulan lalu, Rusia meluncurkan 55 satelit, termasuk dua yang dibuat oleh Iran, yaitu Koswar dan Hodhod, yang mencerminkan semakin dalamnya hubungan politik, ekonomi dan militer antara kedua negara. [ft/rs]