Media-media di India pada Minggu (20/10) melaporkan beberapa maskapai negara itu telah menerima lebih dari 90 ancaman bom palsu yang menarget penerbangan-penerbangan mereka minggu ini. Ancaman-ancaman tersebut memicu ketakutan para penumpang dan penundaan penerbangan secara global.
Semua pesawat mendarat dengan selamat, tetapi rentetan ancaman itu menyebabkan pesawat-pesawat dialihkan ke Kanada dan Jerman, dan jet-jet tempur dikerahkan untuk mengawal pesawat-pesawat yang terbang di atas Inggris dan Singapura.
Pemerintah dan otoritas penerbangan sipil India telah memperingatkan bahwa mereka akan mengambil “tindakan yang sangat tegas” atas ancaman itu.
Otoritas penerbangan sipil New Delhi tidak mengatakan berapa banyak ancaman yang telah diterima dalam seminggu terakhir, tetapi Times of India dan lembaga penyiaran News18 melaporkan ada lebih dari 70 ancaman yang menarget penerbangan domestik dan internasional sejak 13 Oktober.
Sedikitnya 30 ancaman palsu dibuat pada Sabtu (19/10), dan setidaknya 20 ancaman lainnya ditujukan ke maskapai penerbangan yang berbeda pada Minggu (20/10).
Maskapai penerbangan IndiGo mengonfirmasi adanya ancaman terhadap enam penerbangannya pada hari Minggu. Dua di antaranya merupakan rute domestik, dan empat lainnya adalah rute internasional yang menghubungkan kota-kota di India dengan Jeddah dan Dammam di Arab Saudi, serta dua penerbangan terpisah ke Istanbul di Turki.
“Keselamatan dan keamanan para penumpang dan kru kami merupakan prioritas utama kami,” kata IndiGo dalam sebuah pernyataan. “Kami bekerja sama dengan otoritas terkait dan mengambil segala tindakan pencegahan yang diperlukan.”
Penundaan dan pengalihan penerbangan menyebabkan dampak global terhadap jadwal penerbangan dan pendapatan maskapai.
Setidaknya satu orang—anak di bawah umur—telah ditangkap di India, tetapi ancaman terus berlanjut.
“Semua pihak yang bertanggung jawab atas gangguan ini akan diidentifikasi dan dituntut sebagaimana mestinya,” kata Menteri Penerbangan India, Ram Mohan Naidu, pascapenangkapan tersebut pada Rabu (16/10).
Surat Kabar The Indian Express melaporkan bahwa sebuah akun anonim di platform daring X ditangguhkan setelah memposting ancaman bom ke setidaknya 40 penerbangan pada hari Jumat dan Sabtu.
Ini termasuk maskapai penerbangan India dan internasional—di antaranya milik Amerika Serikat dan Selandia Baru.
“Ada bom yang diletakkan di dalam pesawat... Tidak akan ada yang keluar hidup-hidup. Segera kosongkan pesawat,” demikian bunyi pesan-pesan mirip dari akun yang ditangguhkan tersebut, kata surat kabar itu.
Salah satu penerbangan yang terkena imbasnya adalah sebuah pesawat Air India dari Mumbai ke New York, di mana para petugas keamanan AS melakukan penyisiran terhadap pesawat tersebut setelah mendarat dengan aman pada Sabtu.
Penerbangan lain yang terdampak adalah pesawat Air India dari New Delhi ke Chicago, yang terpaksa melakukan pendaratan darurat di Kota Iqaluit, Kanada utara, pada Selasa (15/10). Angkatan Udara Kanada akhirnya menerbangkan para penumpang untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Pada hari yang sama, Singapura mengerahkan jet-jet tempurnya untuk mengawal pesawat Air India Express.
Pada Kamis (17/10), jet tempur RAF Inggris mengawal sebuah pesawat Air India Boeing 777-300 setelah adanya ancaman terhadap pesawat tersebut, yang mendarat dengan aman di London. [br/ab]
Forum