Mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Kamis (9/3), diperiksa oleh para pejabat lembaga antikorupsi untuk kedua kalinya dalam hitungan minggu dan dilaporkan akan didakwa atas dugaan korupsi terkait dengan pemberian kontrak pemerintah saat ia menjabat.
Kepala lembaga itu, Azam Baki, mengatakan kepada kantor berita nasional Bernama bahwa Muhyiddin, 75, akan didakwa di pengadilan Jumat. Ia tidak memberikan rincian lebih jauh,
Kerumunan besar pendukung Muhyiddin berkumpul di luar gedung lembaga itu pada hari Kamis, meneriakkan “Berjuang! Berjuang!" dan “Allahu Akbar” karena mereka menuduh pemerintah Perdana Menteri Anwar Ibrahim melakukan persekusi politik.
Muhyiddin turun dari mobilnya dan berdoa bersama para pendukungnya sebelum dia masuk ke dalam gedung lembaga itu. Dalam pernyataan di Facebook beberapa jam sebelumnya, ia membantah desas-desus bahwa ia ditangkap Rabu saat bermain golf. Ia mengatakan ia dipanggil ke lembaga antikorupsi tetapi tidak mengatakan alasannya.
Jika Muhyiddin dituntut, ia akan menjadi mantan pemimpin kedua yang didakwa setelah meninggalkan jabatannya. Sebelumnya, mantan perdana menteri Najib Razak didakwa dengan beberapa tuduhan korupsi setelah ia kalah dalam pemilihan umum 2018 dan memulai 12 tahun hukuman penjara pada bulan Agustus setelah kalah dalam banding terakhir dalam kasus korupsi pertama dari beberapa kasus.
Anwar mulai menjabat pada bulan November. Ia membantah kasus terhadap Muhyiddin bermotif politik, dan mengatakan kepada media lokal bahwa penyelidikan dilakukan secara independen oleh lembaga antikorupsi.
“Jika Anda mengatakan semua kasus bermotif politik, lalu bagaimana kita akan menangkap orang untuk kasus korupsi besar?,” katanya seperti dikutip oleh Malay Mail, sebuah portal berita online.
Anwar, yang juga menteri keuangan, tahun lalu memerintahkan peninjauan proyek-proyek pemerintah yang disetujui oleh pemerintahan sebelumnya, termasuk miliaran dolar dalam program bantuan ekonomi COVID-19. Ia mengatakan beberapa proyek diberikan tanpa prosedur yang tepat.
Muhyiddin menjabat perdana menteri dari Maret 2020 hingga Agustus 2021. Ia pertama kali diinterogasi oleh lembaga antikorupsi pada Februari dan membantah melakukan kesalahan. Dua petinggi Partai Bersatu lainnya baru-baru ini juga didakwa melakukan korupsi terkait proyek tersebut. Lembaga antikorupsi itu juga telah membekukan rekening partai itu untuk memfasilitasi penyelidikan atas dugaan prosedur yang ilegal.
Muhyiddin memimpin koalisi oposisi yang didominasi Muslim dan menuduh pemerintah Anwar berusaha menodai partainya menjelang pemilihan negara bagian. Kepala urusan penerangan Partai Bersatu, Razali Idris, mengatakan kepada wartawan Kamis pagi bahwa ia khawatir Muhyiddin akan ditangkap dan didakwa di pengadilan. Ia dan para pemimpin lain partai itu mengecam langkah seperti itu sebagai taktik untuk melumpuhkan oposisi.
Anwar dan Muhyiddin sebelumnya bersaing untuk jabatan perdana menteri setelah pemilihan umum November menghasilkan parlemen dengan tanpa satu pun partai merebut mayoritas. Raja negara itu kemudian menunjuk Anwar sebagai perdana menteri setelah ia membentuk koalisi dengan beberapa partai kecil. Kekuatan pemerintah Anwar akan diuji dalam pemilu di enam negara bagian dalam beberapa bulan mendatang. [ab/uh]
Forum