Komite Pengawas DPR Amerika Serikat dijadwalkan untuk mendengarkan kesaksian dari mantan karyawan Twitter yang terlibat dalam penanganan media sosial atas pelaporan terhadap putra Presiden Joe Biden, Hunter.
Komite tersebut mengukuhkan pada Senin (6/2) bahwa mantan karyawan Twitter itu akan bersaksi pada sidang yang dijadwalkan pekan ini. Sidang tersebut akan menjadi yang pertama bagi ketiga mantan pegawai platform media sosial itu berbicara di depan umum tentang keputusan Twitter untuk memblokir artikel New York Post terkait laptop milik Hunter Biden pada minggu-minggu sebelum pemilu 2020.
Para anggota Partai Republik mengatakan cerita itu dirahasiakan karena alasan politik, meskipun tidak ada bukti yang dirilis untuk mendukung klaim itu. Fuigur yang akan memberi kesaksian dalam sidang pada Rabu (8/2) itu kemungkinan adalah Vijaya Gadde, mantan kepala petugas hukum Twitter; James Baker, mantan wakil penasihat umum Twitter; dan Yoel Roth, mantan kepala keselamatan dan integritas Twitter.
Harian The New York Post pertama kali melaporkan pada Oktober 2020, bahwa pihaknya telah menerima salinan hard drive laptop yang dikirim oleh Hunter Biden dari pengacara pribadi mantan Presiden Donald Trump, Rudy Giuliani. Laptop tersebut dikirim ke sebuah toko reparasi komputer di Delaware 18 bulan sebelumnya, dan Biden tidak pernah mengambilnya. Awalnya Twitter memblokir penggunanya untuk berbagi tautan ke berita itu selama beberapa hari.
Beberapa bulan setelahnya, CEO Twitter pada saat itu, Jack Dorsey, mengatakan cara komunikasi yang diambil oleh perusahaannya terkait artikel tersebut "tidak begitu baik." Ia menambahkan bahwa dengan membuat keputusan untuk memblokir alamat URL dari artikel tersebut "tanpa konteks yang jelas" mengapa artikel itu perlu diblokir "tidak dapat diterima." [ps/jm]
Forum