Pengadilan Tinggi Spanyol di Madrid hari Kamis (20/2) memutuskan, mantan ketua Federasi Sepak Bola Spanyol, Luis Rubiales, bersalah atas pelecehan seksual, mencium pemain sepakbola putri, Jenni Hermoso tanpa persetujuan Hermoso, setelah final Piala Dunia Putri 2023.
Pengadilan mendenda Rubiales (47 tahun), sebesar $10.400, dan memerintahkannya untuk menjauh dari Hermoso paling tidak 200 meter dan melarang berkomunikasi dengannya selama satu tahun. Jaksa menuntut hukuman penjara dua setengah tahun.
Rubiales dibebaskan dari tuduhan pemaksaan. Tim jaksa menuduhnya dan tiga pria anggota federasi Spanyol lainnya, serta mantan pelatih tim putri Jorge Vilda, menekan Hermoso agar mendukung klaim Rubiales dan bahwa ciuman itu dilakukan atas dasar suka sama suka.
Mereka semua dibebaskan dari tuduhan. Pengadilan selama dua pekan itu disiarkan langsung di televisi Spanyol dan banyak ditonton. Rubiales mencium Hermoso di bibir anggota tim putri Spanyol tersebut ketika berlangsung upacara penerimaan piala di Sydney, Australia, setelah Spanyol mengalahkan Inggris 1-0 pada final Piala Dunia Sepakbola Putri, Agustus 2023.
Peristiwa itu memicu kemarahan di dalam dan di luar Spanyol, sehingga mengganggu perayaan kemenangan. Banyak pihak termasuk menteri, pemain, dan pelatih, menuntut pengunduran diri Rubiales. Federasi sepak bola internasional, FIFA, membuka proses disipliner terhadapnya.
Rubiales yang menjabat ketua federasi sepak bola sejak 2018, semula menganggap ciuman itu sebagai “kecupan” tetapi akhirnya dia menyerah pada tekanan dan mengundurkan diri pada September 2023 setelah penyelidikan dimulai.
Reformasi hukum pidana Spanyol baru-baru ini menggolongkan ciuman tanpa persetujuan dari yang dicium, sebagai kekerasan seksual. Setelah vonis itu, Menteri Kesetaraan Spanyol, Ana Redondo mengatakan kepada kantor berita Reuters, keputusan pengadilan membuktikan bahwa undang-undang mereka bagus. [ps/ka]
Forum