Mahasiswa demonstran di Hong Kong menyerukan demonstrasi massal untuk memrotes keputusan pemerintah yang membatalkan pembicaraan mengenai reformasi pemilu.
Protes itu akan diadakan Jumat malam (10/10) di daerah Admiralty di mana pemrotes pro-demokrasi telah berkemah selama hampir dua minggu.
Pihak berwenang menarik diri dari pembicaraan itu Kamis malam, dengan alasan perundingan tidak dapat diadakan sementara protes, yang mereka pandang ilegal, terus diadakan.
Pemerintah yang erat dengan Beijing itu marah karena para pemimpin mahasiswa mengancam akan meningkatkan protes jika tuntutan mereka akan reformasi demokrasi tidak dipenuhi.
Para pemrotes menuntut agar Kepala Daerah Hong Kong Leung Chun-ying meletakkan jabatan dan agar Beijing membatalkan keputusannya.