Tautan-tautan Akses

Mahasiswa Harvard University Kembali ke Kampus


Kampus Universitas Harvard terlihat pada 22 April 2020 di Cambridge, Massachusetts. (Foto: AFP)
Kampus Universitas Harvard terlihat pada 22 April 2020 di Cambridge, Massachusetts. (Foto: AFP)

Harvard University akan mengizinkan 40 persen dari populasi mahasiswanya kembali ke kampus pada musim gugur ini, meskipun semua perkuliahan akan diselenggarakan secara virtual.

Harvard sebelumnya sudah mengumumkan semua kelasnya akan diselenggarakan secara virtual dan dari jarak jauh sampai semester musim gugur akibat pandemi Covid-19. Namun pada Senin lalu, lembaga tinggi itu mengumumkan para mahasiswa tahun pertama dan mereka yang membutuhkan sarana kampus diperbolehkan datang ke kampus.

“Kami juga akan mengundang ke kampus para mahasiswa yang kemungkinan tidak bisa belajar di dalam lingkungan rumah mereka,” demikian ditulis oleh Harvard dalam pengumuman Senin itu.

Pengumuman itu mengatakan, pihak universitas akan memberikan tunjangan perumahan dan makan untuk mereka yang tidak kembali ke kampus musim gugur ini, tetapi pungutan uang kuliah tidak diubah, kemungkinan ada sedikit kenaikan dari tahun akademis sebelumnya.

Sebuah survei pada April memperoleh temuan, 45 persen mahasiswa Harvard mempertimbangkan untuk tidak ikut kelas semester musim gugur kalau itu diselenggarakan secara virtual, demikian menurut harian mahasiswa Harvard, Crimson.

Universitas-universitas di Amerika telah menyusun berbagai keputusan tentang penyelenggaraan kelas-kelas di musim gugur. University of Georgia misalnya akan memulihkan kegiatan sepenuhnya seperti semula, sementara ada juga lembaga tinggi yang sepenuhnya mengandalkan kelas-kelas virtual.

Menara Harkness di kampus Universitas Yale di New Haven, Conn., 9 September 2016. (Foto: AP)
Menara Harkness di kampus Universitas Yale di New Haven, Conn., 9 September 2016. (Foto: AP)

Minggu lalu, Yale University mengumumkan rencana yang mirip dengan Harvard yang akan membatasi populasi mahasiswa di kampus. Yale akan buka kembali tetapi tanpa mahasiswa tingkat kedua hadir di kampus, dan kemudian pada musim semi, tanpa kehadiran mahasiswa baru.

Sementara kasus virus corona semakin merebak di kawasan Los Angeles, University of Southern California minggu lalu mengumumkan, rencana memulangkan para mahasiswa S1-nya kembali ke kampus telah dibatalkan, dan kebanyakan kelas akan diselenggarakan online.

Pada Maret, kebanyakan universitas dipaksa untuk membuat keputusan cepat bagaimana menutup kampus mereka ditengah-tengah perebakan Covid-19. Waktu itu banyak sekolah menganjurkan mahasiswanya agar tetap tinggal di rumah saja menyusul masa liburan musim semi mereka. [jm/ii]

XS
SM
MD
LG