Para pemilih Prancis akan diminta untuk “membuat keputusan dalam isu-isu penting tertentu” bagi negara tersebut pada 2025, kata Presiden Emmanuel Macron pada Selasa (31/12). Dia nampaknya akan mengusulkan satu atau lebih referendum untuk memecahkan kebuntuan politik saat ini.
Janji itu terungkap dalam pidato tahun baru Macron yang disiarkan televisi menyusul pemilihan umum lebih awal dari yang dijadwalkan pada musim panas yang membuat parlemen hampir terpecah belah dengan para anggotanya yang kemudian menggulingkan Perdana Menteri Michel Barnier dalam debat anggaran pada awal Desember.
Penerus Barnier, Francois Bayrou, juga berada dalam posisi yang sama gentingnya, hanya didukung oleh koalisi minoritas dari kaum sentris dan konservatif.
“Harapan, kemakmuran, dan kedamaian seperempat abad mendatang bergantung pada pilihan kita hari ini, dan itulah sebabnya pada 2025..., saya akan meminta Anda untuk memutuskan isu-isu krusial tertentu,” kata Macron kepada publik.
Macron merujuk pada konflik dan ketidakstabilan global, termasuk di Ukraina dan Timur Tengah. Dia mengatakan, Masyarakat Eropa secara keseluruhan “harus meninggalkan kenaifan” terutama dalam perdagangan dan pertanian. Macron menekankan ini sebagai tema yang telah mewarnai seluruh masa jabatannya.
Pesan tersebut disampaikan, menyusul penandatanganan kesepakatan perdagangan oleh Brussels dengan blok perdagangan Mercosur Amerika Latin, yang telah lama ditentang Paris.
Eropa harus “mengatakan tidak pada undang-undang perdagangan yang ditentukan oleh pihak lain, dan menyebut hanya Prancis yang masih bersikap tegas dalam hal ini. Dia juga meminta Eropa“mengatakan tidak pada segala hal yang membuat mereka bergantung pada pihak lain tanpa timbal balik,” tegas Macron.
Presiden itu mengakui bahwa pembubaran parlemen Prancis “untuk saat ini telah membawa lebih banyak perpecahan ke Majelis Nasional daripada solusi”.
Namun, dia mendesak pemirsa televisi untuk mengingat kembali peristiwa-peristiwa penting yang dirayakan secara global pada 2024 seperti Olimpiade Paris dan pembukaan kembali Katedral Notre Dame setelah kebakaran dahsyat pada 2019.
Rakyat Prancis telah “bersatu, memiliki tekad, dan bersolidaritas” satu sama lain sepanjang tahun, kata Macron.
“Bersama-sama, kita membuktikan bahwa hal yang mustahil bukanlah milik Prancis..., mari kita pertahankan yang terbaik dari apa yang telah kita lakukan,” imbuhnya.
Macron berjanji untuk “menjaga” apa yang dia pandang sebagai pencapaian utamanya sejak berkuasa pada 2017 dan terpilih kembali pada 2022, termasuk pengangguran yang lebih rendah dan reindustrialisasi.
Dan dia memperingatkan bahwa Prancis harus “lebih kuat dan lebih mandiri dalam menghadapi kekacauan dunia” pada tahun mendatang. [ns/ab]
Forum