Tautan-tautan Akses

Lima Tersangka Pemboman Gereja di Filipina dalam Tahanan Polisi


Polisi penyelidik dan tentara berada di sekitar lokasi pemboman di luar gereja Katedral Roman Katholik , Jolo, Provinsi Sulu, Filipina, 27 Januari 2019. (Foto: dok).
Polisi penyelidik dan tentara berada di sekitar lokasi pemboman di luar gereja Katedral Roman Katholik , Jolo, Provinsi Sulu, Filipina, 27 Januari 2019. (Foto: dok).

Kepala kepolisian nasional Filipina mengatakan pada hari Senin bahwa lima tersangka militan Abu Sayyaf yang terkait dengan pemboman kembar di sebuah katedral Katolik Roma di Filipina selatan telah menyerah kepada pihak berwenang.

Jenderal Oscar Albayalde mengatakan, kelima orang itu dan beberapa lainnya yang masih buron dituduh melakukan pembunuhan dan percobaan pembunuhan atas peran mereka dalam serangan 27 Januari yang menewaskan 23 orang dan melukai sekitar 100 lainnya.

Presiden Rodrigo Duterte telah memerintahkan pasukan untuk menghancurkan Abu Sayyaf yang bersekutu dengan ISIS.

Menurut laporan polisi, seorang tersangka militan setempat, yang diidentifikasi sebagai Kammah Pae, yang telah membantah terlibat dalam pemboman itu, memimpin para pembom ke Katedral Our Lady of Mount Carmel di kota Jolo, provinsi Sulu.

Bom pertama meledak selagi Misa berlangsung di katedral itu. Ketika pasukan militer dan polisi bergegas membantu para korban, bom kedua diledakkan.

Serangan itu memperbaharui ketakutan akan terorisme di seluruh Filipina, dan oleh karena itu kepolisian nasional telah disiagakan penuh dan langkah-langkah keamanan diperketat di gereja-gereja, pusat-pusat perbelanjaan dan berbagai area publik lainnya.

Serangan itu juga telah menimbulkan kekhawatiran bahwa ISIS mungkin menemukan tempat di Asia Tenggara setelah menderita kekalahan besar dalam pertempuran di Suriah dan Irak. [lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG