Dugaan kebocoran gas menyebabkan ledakan di sebuah restoran di Hebei, provinsi di bagian utara China. Ledakan itu merusak bagian muka bangunan-bangunan, merusak mobil serta menyebarkan puing-puing yang menewaskan dua orang dan mencederai 26 lainnya, kata media pemerintah dan pihak berwenang, Rabu (13/3).
Menurut badan penyiaran pemerintah CCTV News, ledakan itu terjadi sekitar pukul 08.00 waktu setempat di Kabupaten Sanhe, sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Beijing.
Li, seorang warga setempat mengatakan, “Ledakan terjadi sebelum pukul 8, untungnya ini terjadi setelah semua anak masuk sekolah. Ledakan bisa menjadi malapetaka kalau terjadi sebelumnya.”
Video di platform media sosial Weibo memperlihatkan bola api raksasa berwarna oranye menjulang dari lokasi itu, diikuti oleh kepulan asap abu-abu, serta pemandangan bagian depan bangunan dan mobil-mobil yang hancur, pecahan kaca berserakan di jalan-jalan, serta beberapa benda yang masih dilalap api.
Gas yang bocor diduga memicu kecelakaan di restoran yang menjual ayam goreng di kota Yanjiao sehingga membawa tim-tim penyelamat, petugas pemadam kebakaran, kesehatan dan petugas lainnya ke lokasi, kata para pejabat layanan darurat kota dalam sebuah pernyataan.
“Saya berada di rumah ketika mendengar ledakan keras, awalnya saya mengira itu mungkin suara tembakan,” kata Zhao Li, perempuan yang tinggal sekitar satu kilometer dari lokasi ledakan.
“Ledakan keras disertai dengan pecahan kaca dan kepulan asap,” kata Zhao. Ia menambahkan bahwa polisi menutup jalan ke arah lokasi ledakan.
Kebakaran itu berhasil diatasi, kata para petugas pemadam kebakaran dalam pernyataan sebelumnya dan menambahkan bahwa 36 kendaraan serta 154 orang telah dikirim ke lokasi tersebut dan melakukan upaya penyelamatan.
Ledakan gas maut terbaru di sebuah restoran di China itu terjadi setelah pemerintah mengeluarkan pedoman rinci tahun lalu mengenai penggunaan peralatan gas dan kompor untuk menghindari ancaman terhadap keselamatan.
Para pengguna Weibo mengatakan ledakan itu terjadi di dekat pusat budaya di kota itu. Pembangunan rel kereta bawah tanah sedang berlangsung di dekatnya, kata mingguan China Economic Observer di akun media sosialnya.
Para pejabat layanan darurat kota mengirim satu tim penyelidik, menurut postingan di media sosial. Dalam sebuah pernyataannya, Taida Gas, pemasok gas regional, menangguhkan layanan di beberapa daerah sekitarnya sebagai tindakan berjaga-jaga untuk mencegah cedera sekunder.
“Perusahaan kami ... akan mulai memasok lagi setelah memastikan keamanannya,” lanjut Taida dalam pernyataan itu, meskipun perusahaan tersebut tidak melayani area di mana restoran itu berada. [uh/ab]
Forum