Presiden sementara Suriah melakukan lawatan pertamanya ke luar negeri pada Minggu (2/2). Ia diperkirakan mengunjungi Arab Saudi sebagai upaya untuk menandai peralihan negaranya dari Iran sebagai sekutu utama di kawasan itu.
Ahmad al-Sharaa, yang pernah bersekutu dengan al-Qaeda, mendarat di Riyadh bersama menteri luar negeri pemerintahannya, Asaad al-Shaibani. Keduanya melakukan perjalanan dengan pesawat Saudi, dan bendera Saudi terlihat di meja di belakang mereka.
Televisi pemerintah Saudi mengumumkan bahwa perjalanan pertama al-Sharaa, yang pertama kali dikenal secara internasional dengan nama samaran Abu Mohammed al-Golani itu, menjadikan Riyadh sebagai tujuan pertamanya.
Bendera Suriah yang baru, dengan tiga warna dan tiga bintang berkibar di samping bendera Arab Saudi di bandara, ketika al-Sharaa yang mengenakan jas dan dasi berjalan turun dari pesawat. Dia dijadwalkan bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, penguasa de facto kerajaan tersebut.
Saudi Arabia adalah salah satu di antara negara-negara di Arab yang mengucurkan uang untuk kelompok-kelompok pemberontak yang berusaha menggulingkan mantan Presiden Bashar Assad, setelah protes di Suriah tahun 2011 yang dikenal dengan Arab Spring berubah menjadi kekacauan berdarah.
Namun, kelompok-kelompok itu dihantam mundur ketika Assad, yang didukung oleh Iran dan Rusia, berperang hingga menemui jalan buntu di Suriah.
Situasi itu kemudian berubah melalui serangan cepat pada bulan Desember yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham dari kelompok al-Sharaa. Kelompok ini pernah bersekutu dengan al-Qaeda, tetapi sejak itu mencela hubungan mereka sebelumnya. [ps/ns]
Forum