Pasukan Suriah telah memulai lagi serangan mereka terhadap kota Homs, yang menurut para aktivis merupakan serangan tersengit dalam beberapa hari setelah Komisaris Tinggi HAM PBB memperingatkan bahwa serangan itu sama artinya dengan “kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Kelompok oposisi Komite Koordinasi Lokal hari Selasa menyebut Homs ditembaki secara brutal dengan sekurangnya enam orang dilaporkan tewas. Para saksi mata mengatakan pangan dan bahan bakar langka dan sebagian besar toko tutup karena serangan mortir dan roket yang bertubi tubi, yang membuat warga terkurung di rumah mereka.
Serangan itu secara khusus ditujukan ke distrik Baba Amr yang dikuasai pemberontak Muslim Sunni, daerah yang menjadi pusat pergolakan anti pemerintah selama 11 bulan ini. Video-video di internet memperlihatkan asap hitam dan kobaran api tampak selagi mortir menghantam gedung-gedung. Ratusan orang dilaporkan tewas di Homs sejak pemerintah mulai membombardir distrik-distrik yang dikuasai pemberontak.
Komisaris Tinggi PBB urusan HAM Navi Pillay mengatakan kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk bertindak telah membuat pemerintahan Presiden Bashar al-Assad semakin berani melancarkan serangan habis-habisan.
Para pejabat Suriah menuding teroris bersenjata atas pemberontakan terhadap Assad dan kementrian luar negeri Suriah hari Selasa menolak klaim Pillay bahwa penumpasan itu sama artinya dengan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Sementara itu, Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao mengatakan Tiongkok “tidak melindungi pihak manapun juga termasuk pemerintah Suriah”. Ia memberitahu para pemimpin Eropa di Beijing bahwa rakyat Suriah harus menentukan sendiri masa depan mereka.
Tiongkok dan Rusia telah menghadapi kritik bertubi-tubi karena memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang didukung Arab dan negara-negara Barat yang menghimbau Assad agar meletakkan jabatan dan mengizinkan pembentukan pemerintah persatuan untuk mempersiapkan pemilu demokratis.