Negara-negara maju dan negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi cepat mencapai sebuah kompromi pada saat-saat terakhir Sabtu (23/11), menghindari kegagalan pembicaraan iklim PBB di Warsawa.
Pembicaraan sempat mengalami kemacetan setelah China dan India bentrok dengan Amerika dan negara-negara maju lainnya tentang bagaimana melapangkan jalan bagi persetujuan baru guna memerangi pemanasan global. Kedua negara ini bersikeras bahwa negara-negara kaya harus terus beroperasi berdasarkan standar lebih ketat dibandingkan negara miskin.
Kemacetan ini berhasil diatasi lewat sebuah kompromi dengan semua negara diserukan agar mempersiapkan apa yang dinamakan “kontribusi” ketimbang “komitmen” bagi persetujuan baru ini.
Persetujuan ini akan diberlakukan pada 2015. Penggunaan bahasa seperti itu memberi negara-negara ruang gerak lebih besar dalam mengusulkan sasaran emisi masing-masing.
Pembicaraan sempat mengalami kemacetan setelah China dan India bentrok dengan Amerika dan negara-negara maju lainnya tentang bagaimana melapangkan jalan bagi persetujuan baru guna memerangi pemanasan global. Kedua negara ini bersikeras bahwa negara-negara kaya harus terus beroperasi berdasarkan standar lebih ketat dibandingkan negara miskin.
Kemacetan ini berhasil diatasi lewat sebuah kompromi dengan semua negara diserukan agar mempersiapkan apa yang dinamakan “kontribusi” ketimbang “komitmen” bagi persetujuan baru ini.
Persetujuan ini akan diberlakukan pada 2015. Penggunaan bahasa seperti itu memberi negara-negara ruang gerak lebih besar dalam mengusulkan sasaran emisi masing-masing.