Konferensi Hidayah 2011, yang bertemakan ‘Allah: In God We Trust’, diwarnai dengan serangkaian seminar yang mengulas tentang hubungan manusia dengan Sang Pencipta.
Acara tersebut dihadiri ratusan Muslim dari berbagai negara bagian di sekitar ibukota Amerika. Seperti Whittni Brown-Abdullah, warga asal Maryland, yang datang bersama suaminya.
Ia mengatakan, “Ini adalah kesempatan yang baik untuk memperkuat ibadah dan iman kita. Berada di antara sesama muslim membuat kita mengingat Allah.”
Acara ini juga dimeriahkan dengan bazaar yang menampilkan berbagai produk, seperti baju muslim, buku-buku, sampai program bantuan kemanusiaan. Organisasi sosial, Helping Hand, misalnya menawarkan program bantuan untuk Muslim di Indonesia setiap tahunnya.
Koordinator Helping Hand untuk kawasan Washington DC dan sekitarnya, Asif Khan, menjelaskan, “Zabiya adalah program yang kami adakan setiap Hari Raya Idul Adha, ketika kami melakukan qurban. Warga di Amerika bisa memilih hewan yang akan disembelih dan menentukan dagingnya akan dikirim ke negara mana.”
Konferensi ini merupakan pertemuan tahunan yang bertujuan menyatukan umat Muslim di sekitar Washington DC. Demikian menurut salah seorang penyelenggara, Arif Kabir.
Ia mengatakan, “Ketika Muslim berkumpul, membahas tentang Allah, menghabiskan waktu di bazaar, sholat berjamaah, makan bersama, ada kesan persatuan di sana.”
Menuntut ilmu, membantu orang lain, dan silaturahmi, adalah bentuk ibadah. Semua itu terpadu dalam Konferensi Hidayah.
