Komandan tertinggi NATO, Rabu (17/7) bertemu dengan para pemimpin politik dan militer Serbia di Beograd dalam kunjungan pertamanya ke Serbia sejak menjabat posisi militer tertinggi aliansi itu.
Jenderal Angkatan Udara AS Tod Wolters, yang pada bulan Mei dilantik sebagai komandan sekutu tertinggi di Eropa, jabatan yang selalu dipegang oleh seorang perwira militer AS, awalnya diterima oleh Jenderal Milan Mojsilovic, kepala Angkatan Bersenjata Serbia, sebelum bertemu dengan Presiden Aleksandar Vucic dan Menteri Pertahanan Aleksandr Vulin.
"Kami berbicara mengenai berbagai topik dan saya dengan gembira mengatakan melalui kerja keras dan dedikasi, Serbia mendukung perdamaian dan stabilitas di Balkan Barat," kata Wolters kepada VOA dalam pernyataannya.
Wolters tidak segera menanggapi pertanyaan mengenai apakah ia berencana berkunjung ke Kosovo atau tidak dalam perjalanan ke wilayah ini. Serbia tidak mengakui Kosovo sebagai negara, tetapi Uni Eropa menginginkan pemulihan hubungan antara kedua negara sebagai syarat bagi Serbia untuk menjadi anggota Uni Eropa.
Pembicaraan yang dimediasi oleh pejabat Uni Eropa mengalami kemacetan selama berbulan-bulan. Setelah bertemu Wolters, Presiden Vucic mengeluarkan pernyataan di mana ia menyebut pasukan penjaga perdamaian internasional pimpinan-NATO di Kosovo menjamin keamanan warga Serbia yang tinggal di Kosovo.
Vucic juga mengatakan Wolters setuju untuk menciptakan jaringan komunikasi darurat antara pasukan Serbia dan pasukan penjaga perdamaian internasional pimpinan-NATO di Kosovo (KFOR) untuk secepatnya meredakan ketegangan atau insiden-insiden kekerasan. (my/jm)
