Puluhan ribu orang berkumpul di Beograd pada hari Jumat (19/4) untuk mendukung Presiden Serbia Aleksandar Vucic, yang menurut para pengecam memimpin kemerosotan kebebasan demokratis di negara Balkan itu.
Pihak berwenang menutup jalan-jalan pusat di ibukota Serbia ketika para pendukung Vucic tiba dengan bus dari seluruh penjuru negeri, serta negara tetangganya Bosnia-Herzegovina dan Kosovo.
Unjuk rasa itu dilakukan setelah serangkaian demonstrasi anti pemerintah terkait tuduhan kecenderungan otoriter Vucic.
Pemimpin Serbia itu secara resmi mendukung untuk bergabung dengan Uni Eropa dan menegaskan hal itu kepada warga namun mengatakan negara itu ingin mempertahankan hubungan "persaudaraan" dengan Rusia dan tidak akan pernah menjatuhkan sanksi terhadap Moskow jika ditekan oleh Uni Eropa.
Vucic mengatakan Serbia akan mempertahankan kenetralan militernya dan tidak menginginkan "bentrokan" dengan negara-negara kecil meskipun negara-negara itu "mengancam kita" kata Vucic.(my)
