Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Somalia mengutuk keras pengeboman pada Senin (24/7) yang dilakukan "pengecut, sadis dan tidak beragama" di pangkalan militer. Ledakan itu merenggut nyawa 25 tentara dan melukai lebih dari 70 lainnya.
Sheikh Adan Mohamed Nur, yang dikenal sebagai Adan Madobe, mengatakan ia menduga "pengkhianat" mungkin telah memfasilitasi pemboman itu.
“Saya tahu di antara para perwira ada orang-orang yang baik, pekerja keras, dan bermartabat, tetapi para pengkhianat lah yang memfasilitasi ini. Saya sangat curiga. Ini tidak bisa ditoleransi,” katanya dalam video yang diposting media pemerintah.
Kelompok militan al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Dalam pernyataan di Telegram, al-Shabab mengatakan salah seorang pelaku bom bunuh diri melakukan serangan itu.
Pembom meledakkan rompi bunuh diri ketika tentara berbaris setelah sarapan. Para prajurit itu baru-baru ini dikerahkan ke Mogadishu untuk pelatihan tambahan dan perlengkapan ulang, kata para pejabat.
Nur, yang menjabat presiden karena Presiden Hassan Sheikh Mohamud dan Perdana Menteri Hamza Abdi Barre sedang ke luar negeri, memerintahkan penyelidikan "ketat" atas masalah tersebut.
Sementara itu, dua pejabat keamanan Somalia mengatakan kepada VOA bahwa agen-agen yang menyelidiki pemboman itu telah menangkap sedikitnya tiga perwira militer, termasuk seorang kolonel, terkait insiden tersebut. [ka/jm]
Forum