Tautan-tautan Akses

“Kerangka Tekanan” Ultrasonik Bisa Buat Objek Melayang di Udara


Teknologi gelombang suara kini bisa dimanfaatkan untuk memindahkan partikel kecil lewat levitasi (foto: ilustrasi).
Teknologi gelombang suara kini bisa dimanfaatkan untuk memindahkan partikel kecil lewat levitasi (foto: ilustrasi).

Sebuah perusahaan rintisan (start-up) di London, Inggris, telah menyempurnakan teknologi yang memungkinkan penggunaan gelombang suara untuk memindahkan partikel kecil lewat levitasi. Teknologi yang mampu membuat objek melayang di udara ini diklaim revolusioner untuk bidang sains dan produktivitas.

Sebuah perusahaan rintisan bernama AcoustoFab, bagian dari University College London (UCL), berhasil menciptakan teknologi yang memungkinkan mereka memindahkan cairan dan biji-bijian dengan menggunakan gelombang suara ultrasonik.

Teknologi AcoustoFab didasarkan pada penggunaan susunan pengeras suara kecil yang berfrekuensi 40 kHz. Gelombang suara ultrasonik ini, yang ada di luar jangkauan pendengaran manusia, kemudian diarahkan secara presisi sehingga membentuk “kerangka tekanan” yang bisa menopang partikel atau cairan di udara.

Menurut salah satu pendiri AcoustoFab, Sriram Subramanian, mereka telah mempelajari konsep levitasi akustik ini selama lebih dari satu dekade.

“Kami selalu mencari cara untuk membuat objek melayang di udara menggunakan gelombang ultrasonik. Dulu, ini hanya dianggap sebagai ide ‘yang terlalu ambisius.’ Tapi sekarang, kami menemukan peluang untuk memanfaatkannya dalam sektor industri,” kata Subramanian.

Bagaimana cara kerjanya? Setiap susunan pengeras suara ultrasonik ini terdiri dari 256 speaker, semuanya dipancarkan pada frekuensi yang sama. Namun, rahasianya ada pada waktu nyala dan padam yang sangat tepat untuk masing-masing speaker.

Kombinasi ini lantas menciptakan area bertekanan udara tinggi yang mampu “menjebak” partikel atau cairan, sehingga bisa digerakkan ke berbagai posisi, seolah-olah ditopang tangan tak kasat mata.

Shubhi Bansal, salah satu pendiri AccoustoFab mengatakan bahwa teknologi ini membuka peluang besar, khususnya di bidang sains kehidupan. Sebagai contoh, cairan atau sampel berbahaya bisa dipindahkan tanpa perlu bersentuhan langsung dengan pipet atau alat-alat lainnya.

“Bayangkan kita bisa layangkan sebuah droplet tanpa menggunakan pipet. Kita bisa langsung melayangkannya dari cawan petri dan memindahkannya ... Segala proses bisa diotomatisasi. Reaksi kimia, pengambilan sampel, hingga penempatan di pelat sumur bisa dilakukan tanpa kontak manusia, sehingga meminimalkan risiko dan mengurangi limbah,” jelas Bansal kepada kantor berita Reuters.

Tidak hanya di bidang medis dan riset, sektor pertanian pun mulai melirik teknologi ini, khususnya untuk pemrosesan biji-bijian. Dengan menggunakan gelombang ultrasonik, setiap biji bisa “dilevitasi” sehingga memudahkan pemilahan dari material yang tidak diinginkan, seperti batu atau ranting kecil.

Bahkan, penerapan lapisan kimia atau fungisida pun dapat dilakukan secara lebih terkontrol tanpa mencemari lingkungan sekitar. [th/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG