Kepala Polisi Austin, Brian Manley menyebut pengebom, yang membuat penduduk Ibu Kota Texas ketakutan selama berminggu-minggu, sebagai "teroris domestik."
"Ini adalah perbedaan yang ingin saya sampaikan hari ini," kata kepala polisi itu pada Kamis (29/3), di hadapan diskusi panel mengenai reaksi terhadap pengeboman di Austin. Manley mengatakan apa yang Mark Conditt "lakukan terhadap komunitas kita" adalah terorisme domestik, setelah pihak berwenang ragu-ragu menggunakan istilah itu.
Departemen kepolisian dikecam karena tidak menyebut pengebom itu sebagai teroris.
Manley ketika itu mengatakan, terlalu memusatkan perhatian untuk menangkap pengebom. Tapi setelah merenungkannya, ia sekarang merasa lebih nyaman menyebut pengebom itu sebagai teroris.
"Saya sangat terfokus untuk menghentikannya," kata dia mengenai rangkaian pengeboman yang meneror Austin selama hampir tiga minggu.
Sejumlah bom yang ditanam Conditt menewaskan dua orang Amerika keturunan Afrika dan melukai beberapa lainnya, termasuk seorang perempuan Hispanik, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai kemungkinan kejahatan berdasarkan kebencian.
Setelah pengebom melakukan bunuh diri dengan bahan peledak ketika polisi mendekatinya, Manley mengatakan kepada wartawan, video berdurasi 25 menit yang ditemukan di ponsel Conditt tidak menjelaskan motifnya. Manley mengatakan, Conditt tidak merujuk pada terorisme atau kebencian dalam pengakuannya.
Para pemimpin lokal juga mengecam media atas penggambaran Conditt, seorang pria kulit putih berusia 24 tahun.
"Media menyebutnya 'pemuda bermasalah.’”Apakah pemuda ini bermasalah? Tentu saja. Tapi ia adalah seorang pemuda bermasalah yang kemudian menjadi teroris, " kata Chase Moore, pemimpin Koalisi Keadilan Austin.
Moore mengatakan, Conditt dimaklumi "sebagai seorang manusia terlebih dahulu" hanya karena ia berkulit putih. [my/ds]
