Perayaan besar-besaran dan demonstrasi terjadi pada waktu hampir bersamaan di Kenya setelah presiden petahana Uhuru Kenyatta dinyatakan sebagai pemenang pemilu.
Dalam pidato kemenangannya, Kenyatta berjanji akan mempersatukan Kenya dan memulai proyek-proyek pembangunan yang akan memulihkan standar kehidupan warga.
Kenyatta mengatakan ingin mengajak pesaing utamanya, Raila Odinga yang berasal dari National Super Alliance, untuk bersama-sama membangun Kenya. Namun demikian Odinga menolak hasil pemilu yang dinilai penuh kecurangan.
Kerusuhan pecah Jumat malam (11/8) di kubu Odinga. Sejumlah tembakan senjata api terdengar di Kibera, daerah kumuh terbesar di Nairobi, dan juga di daerah-daerah miskin lain di ibukota dan bagian barat kota Kisumu.
Sebaliknya di kubu Presiden Kenyatta, para pendukungnya turun ke jalan-jalan dengan vuzuzelas dan bendera, merayakan hasil pemilu itu.
Hasil yang diumumkan komisi pemilu menunjukkan bahwa jumlah pemilih yang memberikan suara mencapai 79%; dimana dari 19,6 juta pemilih terdaftar, ada lebih dari 15 juta pemilih yang memberikan suara. (em)