Keluarga pilot Selandia Baru yang diculik oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada Minggu (22/9) berterima kasih kepada kelompok separatis tersebut karena telah merawatnya selama penyanderaan yang berlangsung lebih dari satu setengah tahun.
Phillip Mehrtens, 38 tahun, bekerja sebagai pilot untuk maskapai penerbangan Susi Air ketika ia diculik TPNPB di Bandara Nduga, Papua pada 7 Februari tahun lalu.
Sehari setelah pembebasannya diumumkan, keluarga Mehrtens mengeluarkan pernyataan yang berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembebasannya termasuk Pemerintah Indonesia, polisi dan militer, dan otoritas Selandia Baru.
Mereka juga menyampaikan terima kasih kepada Ekianus Kogoya, Komandan Militer TPNPB beserta para anggotanya, karena telah “menjaga Phil dengan sebaik mungkin, memastikan keselamatannya, serta mengizinkan Phil menyampaikan beberapa pesan selama masa penahanan untuk meyakinkan kami bahwa ia masih hidup dan dalam kondisi baik.”
"Pesan-pesan itu memenuhi jiwa kami dan memberi kami harapan dan bahwa kami akhirnya akan bertemu Phil lagi," kata keluarga Mehrtens.
Selama dalam penahanan di pedesaan Papua, warga Selandia Baru menyampaikan pesan kepada keluarga dan pemerintah Selandia Baru melalui rekamanan video yang dirilis tidak menentu.
Kelompok separatis memastikan kesehatan Phil selama dalam penyanderaan. Namun, penampilan Mehrtens berubah drastis seiring waktu. Pilot itu menjadi kurus kering, rambutnya memanjang, dan berjanggut yang terlihat dalam video-video yang menjadi bukti bahwa ia masih hidup.
Mehrtens terlihat dalam kondisi fisik yang baik dalam foto yang dirilis setelah ia dibebaskan. [ah/ft]
Forum