Aktivis, komunitas dan sekutu komunitas imigran berunjuk rasa di Balai Kota Los Angeles, California, pada Rabu (28/6), untuk menentang Undang-Undang Senat Florida 1718 (SB 1718) yang akan mulai berlaku pada 1 Juli mendatang.
Unjuk rasa itu dipimpin oleh Koalisi Hak-hak Imigran yang Manusiawi (CHIRLA), yang mengutuk legislasi yang mengancam mata pencarian komunitas imigran dan keluarga mereka di negara bagian Florida.
“Florida saat ini seperti California 30 tahun lalu. SB 1718 adalah undang-undang ‘tunjukkan dokumen keimigrasian Anda’ yang kini memaksa pengusaha untuk menggunakan E-Verify. Tapi bukan cuma itu. Jika Anda mengendarai mobil dan ada penumpang Anda yang berstatus imigran ilegal, maka Anda bersalah. Jika Anda sopir Uber, Anda terancam, jika Anda petani, Anda terancam. Buruh, penyedia layanan sosial, rumah sakit kini terancam karena komunitas ini ditarget dan dikriminalisasi,” kata Wakil Direktur Humas CHIRLA Vladimir Carrasco.
Salah satu ketentuan dalam undang-undang itu adalah kewajiban perusahaan yang mempekerjakan 25 pegawai atau lebih untuk menggunakan sistem E-Verify untuk memastikan status imigrasi pegawainya. Selain itu, UU itu juga mewajibkan rumah sakit untuk menanyakan status imigrasi sebelum menerima pasien dan melarang pemerintah daerah menerbitkan dokumen kependudukan bagi imigran ilegal.
Negara bagian California telah bergabung dengan sejumlah kota besar lain dalam pawai “Somos el Sol de Florida” alias “Kamilah Mataharinya Florida”, untuk bersolidaritas dengan para pekerja esensial, imigran dan warga Florida. Para pekerja esensial – seperti petugas kebersihan, petugas kesehatan, dll – menyerukan aksi mogok kerja selama empat hari dan memboikot Florida di seluruh AS, untuk menunjukkan dampak besar komunitas imigran bagi negara itu.
CHIRLA dan kelompok pro-imigran lainnya mendorong pemberian peringatan perjalanan kepada keluarga imigran yang berkunjung atau berbisnis di Florida. [rd/rs]
Forum