Sekelompok anak di Philadelphia belajar membaca Al Quran dan mendalami pengetahuan agama Islam, seperti pengetahuan mengenai Ramadan dan puasa.
Imran Mohamad Sayed, seorang anak imigran asal Malaysia ini adalah salah satu murid kelas pengajian yang dikelola oleh Dompet Dhuafa di Philadephia.
“Saya senang datang ke tempat ini dan saya belajar banyak hal baru yang tadinya tidak saya ketahui,” kata Imran.
Haryo Mojopahit, Manajer Dompet Dhuafa AS, mengatakan kelas mengaji ini didirikan untuk mewariskan tradisi kepada anak-anak yang merupakan imigran Muslim, tidak hanya bagi keluarga Indonesia tapi juga bagi komunitas imigran Muslim lainnya.
Haryo mengatakan komunitas Muslim lainnya menemukan kelas yang ia kelola hingga akhirnya komunitas pengajian anak ini berkembang.
Walau dikelola oleh komunitas Muslim Indonesia, kelas pengajian ini juga membuka pintu untuk anak-anak imigran lain, seperti kakak beradik Azimah dan Ohnasa, Muslim Rohingya yang menetap di New Jersey.
“Ini agama kami. Saya hanya ingin belajar cara membaca Al Quran,” kata Azimah.
“Ramadan sangat penting dalam agama saya karena Allah membuat kami memahami apa yang dirasakan umat Muslim yang tidak memiliki tempat tinggal, tidak punya makanan dan minuman,” tambah Ohnasa, salah seorang murid lainnya.
Raid, seorang guru mengaji yang berasal dari Arab Saudi juga memiliki tujuan yang sama dengan Haryo.Ia mengajar di kelas pengajian ini untuk berbagi pengetahuan bahasa Arab dan Quran yang dipelajarinya.
“Saya senang mengajar, melihat anak-anak tumbuh berkembang. Kepuasan yang saya dapatkan dari mengajar adalah kepuasan melakukan sesuatu atas nama Allah, dan tidak terkira rasa bahagia yang saya rasakan,” kata Raid.
Selain kelas mengaji, Dompet Dhuafa juga memiliki kelas bahasa Arab untuk anak-anak dari Maroko, Aljazair, Lebanon dan Suriah.