Waktu Anchorage, Alaska, menunjukkan pukul 8 malam, tapi Raheel dan Shazia Chaudry tetap gesit menyiapkan hidangan pizza di restoran mereka meskipun pasangan asal Pakistan ini tengah berpuasa, mengikuti waktu lokal Alaska.
Seorang pelanggan setia, Angela, tampak kaget mengetahui bahwa hari itu pasangan pemilik restoran cepat saji Capri Pizza ini telah berpuasa selama 16 jam dan baru akan berbuka sekitar pukul 23:45 waktu setempat.
Capri Pizza adalah satu-satunya restoran pizza cepat saji di Anchorage, Alaska yang menyediakan menu halal.
Namun bagi pelanggan non Muslim seperti Angela dan Michael, selain halal, Capri Pizza juga unik karena menawarkan beragam menu lain.
"Bumbu dan kombinasinya berbeda. Saya beli sandwich salami, ayam pedas, disajikan dengan potongan roti yang sangat besar, bisa untuk tiga kali makan. Enak sekali, saya sangat suka," kata Michael.
Raheel yang memiliki satu putra hasil pernikahannya dengan Shazia pindah ke AS 28 tahun yang lalu.
"Saat ke Alaska, saya suka cuacanya, seperti di Swedia. Tingkat kriminalnya pun rendah, jadi saya putuskan tinggal di sini," ujarnya.
Sementara Shazia yang dulu pernah menjadi kepala sekolah di Pakistan kini merasa senang menjadi pengusaha restoran.
"Saya punya empat gelar, gelar S2 di bidang politik, dan karir saya dulu bagus. Tapi saya merasa ini adalah tempat saya," kata Shazia.
Shazia mengakui usaha restoran bukan hal yang mudah. Dua sampai tiga tahun pertama mereka bekerja keras selama 14 jam setiap hari tanpa hari libur.
Banyaknya pelanggan tetap yang dimiliki Capri Pizza membuat pasangan ini tidak khawatir kehilangan pelanggan saat mereka harus menutup restoran selama 6 minggu untuk berlibur setiap tahun.