Kekerasan etnis pecah di Kyrgyzstan menyebabkan sedikitnya dua orang tewas ketika perusuh berusaha merebut tanah sementara ketidakstabilan politik yang terus berlangsung di negara Asia Tengah itu.
Letusan senjata terjadi hari Senin malam ketika ratusan orang Kyrgyz merebut tanah penduduk etnis Rusia dan Turki di desa Mayevka, di pinggiran ibukota Bishkek.
Pemerintah sementara mengatakan telah mengirim tentara dan kendaraan lapis baja ke lokasi kejadian untuk menghentikan kekerasan itu.
Kyrgyzstan tetap tegang sejak Presiden Kurmanbek Bakiyev digulingkan 7 April dalam protes anti pemerintah yang menewaskan 84 orang. Ia dipaksa mengundurkan diri dan menyerahkan pemerintahan negara di bekas republik Sovyet itu ke tangan lawannya.
Bakiyev terbang ke Khazakzstan. Pejabat-pejabat hari Senin mengatakan Bakiyev telah meninggalkan Khazakzstan, namun belum diperoleh informasi kemana ia terbang.