Perusahaan riset berbasis di Amerika yang terbakar di Davao, Filipina, mengukuhkan 37 karyawan "hilang" dalam kebakaran itu.
Dalam siaran pers, Research Now SSI, mengatakan pihaknya mempekerjakan 500 orang dalam operasi call center di sana, serta menawarkan konseling, dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban.
Walikota Davao, kota di Filipina selatan, mengatakan petugas pemadam kebakaran hari Minggu (24/12) menemukan satu mayat dari kebakaran mal dan memastikan bahwa nasib 36 orang lainnya, yang terjebak di dalam call center di lantai empat, "tidak ada kemungkinan" untuk selamat dari kobaran api.
Walikota Sara Duterte-Carpio mengatakan keluarga para pekerja yang hilang tersebut telah diberitahu kemungkinan hidup bagi orang yang mereka kasihi adalah nol.
Api merebak hari Sabtu (23/12), berhasil dikuasai hari Minggu, tetapi asap terus membubung dari bangunan tersebut.
Kepada kantor berita Perancis, AFP, pimpinan petugas pemadam kebakaran Davao Honeyfritz Alagano mengatakan kobaran api mungkin bermula dari toko perabot di lantai tiga.
Sabtu malam, Walikota Davao, putri Presiden Rodrigo Duterte, menemani ayahnya dan pejabat Katolik Roma datang ke mal itu untuk menghibur keluarga karyawan yang terperangkap dalam call center. [ka]
