Pengadilan Slovakia, Kamis (3/9), diperkirakan akan memutuskan apakah seorang pengusaha berpengaruh memerintahkan pembunuhan seorang wartawan investigasi. Kasus ini memicu demonstrasi besar-besaran di jalanan yang mengubah tatanan politik negara itu.
Pembunuhan terhadap Jan Kuciak, 27, dan tunangannya Martina Kusnirova telah memaksa perdana menteri dan pemimpin lama Robert Fico untuk mundur, dan mengantarkan pemerintahan baru pada Maret tahun ini yang janji penting pemilunya adalah membersihkan perilaku korup.
Pasangan itu ditembak mati di rumah mereka di luar Bratislava pada Februari 2018. Kematian mereka mirip pembunuhan di Malta empat bulan sebelumnya terhadap wartawan lain, Daphne Caruana Galizia, yang menyelidiki korupsi.
Menyeret para pembunuh Kuciak ke pengadilan menjadi ujian bagi sistem peradilan dan politik Slovakia, yang sejak lama dianggap rentan terhadap korupsi.
Vonis itu ditunda dari Agustus, dan masih ada kemungkinan ditunda lagi setelah jaksa diminta untuk memberikan bukti tambahan.
Jaksa mengatakan pengusaha Slovakia, Marian Kocner, subyek pada laporan Kuciak tentang korupsi yang melibatkan pebisnis yang memiliki hubungan politik, memerintahkan pembunuhan terhadap wartawan tersebut. Kocner membantah tuduhan itu.
Penyelidikan kasus itu telah memaksa pengunduran diri beberapa politisi senior dan pejabat pengadilan karena hubungan mereka sebelumnya dengan Kocner.
Jaksa menuntut hukuman penjara masing-masing 25 tahun untuk Kocner dan dua terdakwa lainnya.
Dua orang lainnya telah dihukum dalam kasus itu setelah mengaku bersalah. Salah satunya, seorang mantan tentara, mendapat hukuman 23 tahun penjara karena membunuh Kuciak dan pacarnya, sementara tersangka kelima mengaku memfasilitasi pembunuhan tersebut dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara. [my/pp]
