Para pemimpin partai Jepang membeberkan kebijakan utama mereka pada debat yang diadakan di Tokyo, Senin (18/10), dalam upaya memenangkan pemilihan nasional pada 31 Oktober.
Perdana Menteri Fumio Kishida berjanji akan menyatukan bangsa itu yang terpecah akibat pandemi virus corona. Ia memperkenalkan apa yang digambarkannya sebagai kapitalisme jenis baru yang akan menaikkan upah dasar di Jepang.
Kishida membubarkan majelis rendah Parlemen pekan lalu, membuka jalan bagi pemilihan pertama Jepang sejak pandemi. Kishida menggantikan Yoshihide Suga, yang hanya bertahan setahun sebagai perdana menteri.
Dukungan bagi Suga merosot. Ia dinilai sewenang-wenang dalam menangani virus corona dan bersikeras mengadakan Olimpiade Tokyo meskipun ada peningkatan kasus.
Para pemilih akan memutuskan bagaimana Jepang menghadapi kemungkinan bangkitnya virus corona dan menghidupkan kembali ekonominya yang hancur.
Pemilihan itu merupakan ujian apakah pemerintah Kishida bisa keluar dari bayang-bayang partai konservatif yang selama hampir sembilan tahun memegang kekuasaan. Menurut pengamat, partai konservatif begitu mendominasi sehingga membungkam pandangan yang berbeda. [ka/ab]