Jepang pada Kamis (19/9) meminta China memberikan penjelasan terperinci, setelah seorang siswa asal Jepang meninggal dunia dalam sebuah serangan penikaman di dekat sekolahnya di China
Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa, mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan, bahwa anak berusia 10 tahun itu meninggal pada Kamis dini hari, sehari setelah menjadi korban dalam serangan di kota Shenzhen.
Pihak berwenang China mengatakan, anak laki-laki itu ditikam dalam perjalanan ke sekolah sekitar pukul 8 pagi, oleh seorang penyerang berusia 44 tahun bermarga Zhong.
Anak sekolah itu adalah warga negara Jepang, seperti ayahnya, sementara ibunya adalah warga negara China.
Menlu Kamikawa “sangat mendesak” agar China mengambil semua tindakan yang mungkin, untuk memastikan keselamatan warga negara Jepang.
Pada Kamis sore, orang-orang meletakkan karangan bunga di gerbang sekolah Shenzhen.
Serangan itu terjadi bertepatan dengan hari peringatan sebuah insiden pada 1931, yang memicu perang antara China dan Jepang.
Ini adalah tanggal yang sensitif pada saat hubungan diplomatik sedang tegang
Ini merupakan insiden serupa yang kedua di dekat sekolah Jepang di China dalam beberapa bulan terakhir.
Pada Juni, seorang pria menyerang bus yang digunakan oleh sekolah Jepang. Seorang warga negara China tewas saat mencoba melindungi seorang ibu Jepang dan anaknya.
China menyampaikan belasungkawa, dan menyebut serangan itu sebagai “kasus yang terpisah”. [ns/ka]
Forum