Jordan Bardella, Ketua National Rally, nama baru partai itu sekarang, mengkonfirmasi kematian Le Pen dalam sebuah postingan di platform media sosial X, Selasa (7/1).
Le Pen, tokoh pemecah belah politik Prancis dengan sejumlah pernyataan kontroversial termasuk penyangkalan terhadap Holocaust, sehingga menyebabkan menghadapi berbagai hukuman dan merenggangkan aliansi politiknya.
Le Pen, yang pernah mencapai putaran kedua pemilihan presiden tahun 2002, akhirnya renggang dengan putrinya, Marine Le Pen, yang mengganti nama partai Front Nasional, mendepaknya keluar dan mengubah partai itu menjadi salah satu kekuatan politik paling berpengaruh di Prancis sambil menjauhkan diri dari citra ekstremis ayahnya.
Meskipun dikeluarkan dari partai pada tahun 2015, warisan Le Pen yang memecah belah tetap bertahan, menandai beberapa dekade sejarah politik Prancis dan mendorong aliran ekstrem kanan.
Kematiannya terjadi pada saat yang genting bagi putrinya. Ia kini menghadapi kemungkinan hukuman penjara dan larangan mencalonkan diri untuk jabatan politik jika terbukti bersalah dalam persidangan kasus penggelapan uang yang saat ini sedang berlangsung.
Sebagai tokoh yang sudah malang melintang di dunia politik Prancis selama puluhan tahun, Jean-Marie Le Pen yang berapi-api adalah seorang ahli strategi politik yang lihai dan orator berbakat yang menggunakan kharismanya untuk memikat banyak orang dengan pesan anti-imigrasinya.
Putra seorang nelayan Breton yang bertubuh gemuk dan berambut berwarna perak ini memandang dirinya sebagai seorang pria dengan sebuah misi - untuk mempertahankan Prancis di bawah bendera Front Nasional. Ia memilih Joan of Arc sebagai santo pelindung partai, Le Pen menjadikan Islam dan imigran Muslim sebagai target utamanya, menyalahkan mereka atas kesengsaraan ekonomi dan sosial di Prancis.
Sebagai mantan penerjun payung dan Legiun Asing yang pernah bertempur di kawasan Indocina dan Aljazair, ia memimpin para simpatisan ke dalam pertempuran politik dan ideologi kepercayaan diri menjadi ciri khas kariernya.
“Jika saya maju, ikuti saya; jika saya mati, balaskan dendam saya; jika saya melalaikan janji bunuh saya,” kata Le Pen dalam kongres partai tahun 1990, mencerminkan gaya teatrikal yang selama beberapa dekade mengobarkan semangat para pengikutnya.
Le Pen baru-baru ini dibebaskan dari penuntutan dengan alasan kesehatan oleh pengadilan tingkat tinggi atas dugaan penggelapan dana Parlemen Eropa oleh partainya yang dibuka pada bulan September. Le Pen sebelumnya memiliki 11 kasus hukum termasuk kekerasan terhadap pejabat publik dan ujaran kebencian antisemit.
Otoritas peradilan Perancis menempatkan Le Pen di bawah pengampuan hukum pada bulan Februari atas permintaan keluarganya karena kesehatannya menurun, demikian dilaporkan media Perancis. Dia sudah dalam kondisi kesehatan yang lemah selama beberapa waktu. [my/ab]
Forum