Setelah menyetujui pemberian dosis keempat vaksin COVID-19 kepada warga dengan penyakit bawaan pekan lalu, Israel pekan ini juga menyetujui pemberian dosis booster tersebut kepada kelompok warga berusia di atas 60 tahun dan tenaga medis. Pemerintah setempat meyakini dosis keempat akan menambah lapisan perlindungan terhadap varian omicron.
Israel mulai memberikan dosis keempat vaksin COVID-19 pada hari Senin (3/1) kepada orang-orang berusia di atas 60 tahun serta staf kesehatan, dengan harapan dapat menangkal varian omicron yang sangat menular.
Siapapun yang memenuhi syarat dan sudah menerima dosis ketiga lebih dari empat bulan lalu telah diundang untuk menerima dosis keempat.
Jacob Zilberman, yang berusia 70 tahun, menerima dosis keempatnya hari Senin. “Hari ini saya di sini untuk mendapat (suntikan) vaksin dosis keempat, booster keempat. Saya hidup dengan ginjal hasil transplantasi selama empat tahun terakhir, dan sangat penting bagi saya untuk menjaga kesehatan. Saya datang lebih awal, tepat ketika mereka membuka lokasi vaksinasi,” jelasnya.
Pekan lalu, Israel menyetujui pemberian dosis keempat vaksin COVID-19 bagi orang-orang dengan penyakit bawaan, sebelum akhirnya menambahkan kelompok lansia dan petugas medis.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan, vaksinasi dosis keempat akan memberikan satu lapisan perlindungan baru terhadap virus corona.
Idan Militcher, dokter di RS Ichilov yang telah menerima dosis keempat vaksin COVID-19, mengaku mendapatkan dosis penguat itu untuk melindungi pasien dan keluarganya. Semakin banyak yang divaksinasi, semakin baik, katanya.
“Saya salut dengan pemerintah Israel, karena kita melakukan yang terbaik. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari, tapi kita mencoba untuk menghilangkan (kemungkinan) semakin banyak orang yang sakit. Jika kita divaksinasi, semakin sedikit orang yang akan diopname. Pemerintah melakukan yang terbaik,” jelasnya.
Israel adalah salah satu negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 merek Pfizer lebih dari setahun lalu dan mulai memberikan dosis penguat (booster) musim panas lalu.
Meski demikian, negara itu masih menghadapi gelombang penularan yang disebabkan oleh varian delta. Pejabat setempat juga telah memperingatkan gelombang penularan lain yang disebabkan oleh omicron.
Sekitar dua pertiga dari populasi Israel yang berjumlah hampir 9,5 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dengan 4,2 juta di antaranya telah mendapatkan dosis ketiga, menurut data Kementerian Kesehatan Israel terbaru.
Israel saat ini memiliki 37.675 pasien aktif, termasuk 110 orang yang sakit parah. Setidaknya 8.244 orang telah meninggal dunia akibat COVID-19 di Israel sejak awal pandemi.
Warga Yahudi ultra-Ortodoks di Israel merupakan kelompok dengan tingkat vaksinasi terendah di Israel. Ratusan ribu di antaranya belum divaksinasi COVID-19. [rd/lt]