Kelompok Negara Islam (ISIS) mengklaim sejumlah serangan di seluruh Suriah yang menewaskan sedikitnya 48 orang, yang menarget daerah-daerah yang dikuasai pemerintah dan pasukan Kurdi.
Kantor berita yang dikelola ISIS, Aamaq. mengatakan kelompok itu berada di balik “serangan serempak” di seluruh Suriah hari Senin (5/9).
Ledakan menghantam kota-kota di bawah kekuasaan pemerintah, Homs dan Tartus, kota Hasakeh, yang dikuasai Kurdi dan pinggiran kota Damaskus.
"Jelas ini adalah serangan serentak dan mereka menarget pos-pos keamanan," kata Rami Abdel Rahman, direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia di Inggris, yang memiliki jaringan kontak di dalam negeri Syria.
Ledakan paling mematikan terjadi di Tartus, di mana televisi pemerintah melaporkan dua serangan teroris di jembatan Arzuna, menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai 43 lainnya.
Laporan itu mengatakan ledakan pertama disebabkan oleh bom mobil dan yang kedua dilakukan oleh seorang penyerang bunuh diri yang meledakkan bom yang dibawanya ketika orang-orang berkumpul untuk membantu yang para korban yang cedera.
Konflik di Suriah, yang diperumit oleh dukungan Amerika dan Rusia bagi pihak-pihak yang berlawanan telah menewaskan lebih dari 290.000 orang, dan memaksa jutaan orang mengungsi sejak Maret 2011.
ISIS sebelumnya mengklaim serangan lain yang menarget pasukan Kurdi di bagian timur kota Hasakeh dan juga pemboman lain yang menarget pasukan Kurdi di kota Qamishli yang berada di dekatnya.
ISIS telah mengalami serangkaian kekalahan di medan tempur Suriah dan Irak. Pasukan Turki dan pemberontak Suriah yang bersekutu dengan Turki hari Minggu, mengusir kelompok ekstremis itu ke daerah terakhir yang dikuasainya di perbatasan Suriah-Turki, menutup jalur penting dengan dunia luar. [em]