Tautan-tautan Akses

Iran Peringati 43 Tahun Revolusi Islam


Warga Iran menghadiri rapat umum yang menandai peringatan 42 tahun Revolusi Islam, di Lapangan Azadi (Kebebasan) di Teheran, Iran, Rabu, 10 Februari 2021. (Foto: AP)
Warga Iran menghadiri rapat umum yang menandai peringatan 42 tahun Revolusi Islam, di Lapangan Azadi (Kebebasan) di Teheran, Iran, Rabu, 10 Februari 2021. (Foto: AP)

Ribuan mobil dan sepeda motor memenuhi jalan-jalan sewaktu rakyat Iran memperingati 43 tahun Revolusi Islam, Jumat (11/2). Namun, seperti tahun sebelumnya, lebih sedikit pejalan kaki terlihat berpartisipasi karena kekhawatiran akan pandemi virus corona.

Di ibu kota Teheran, prosesi dimulai dari beberapa titik, dan kemudian berkumpul di titik pertemuan biasa di Lapangan Azadi. Di lapangan itu, menurut rencana, Presiden Ebrahim Raisi akan memberikan pidato setelah salat Jumat.

Peringatan itu berlangsung sementara negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran yang compang-camping dengan negara-negara besar dunia berlanjut di Wina. Mantan Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan itu pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi-sanksi. Sebagai tanggapan terhadap sikap AS, Iran secara bertahap mengingkari komitmennya.

Warga Iran mengendarai sepeda motor saat berpartisipasi dalam perayaan 42 tahun Revolusi Islam di Teheran, Iran 10 Februari 2021. (Foto: Majid Asgaripour/WANA via REUTERS)
Warga Iran mengendarai sepeda motor saat berpartisipasi dalam perayaan 42 tahun Revolusi Islam di Teheran, Iran 10 Februari 2021. (Foto: Majid Asgaripour/WANA via REUTERS)

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada Rabu bahwa kesepakatan itu ada “di depan mata'', tetapi memperingatkan bahwa “jika tidak tercapai dalam beberapa pekan mendatang, kemajuan nuklir Iran akan membuat AS tidak mungkin kembali ke kesepakatan itu.”

Massa mengibarkan bendera Iran, meneriakkan slogan-slogan dan membawa poster-poster bertuliskan “Matilah Amerika'' dan “Matilah Israel''. Perayaan Revolusi Islam pada intinya adalah kegiatan untuk memperingati pemberontakan yang menggulingkan monarki yang didukung Barat dan membawa kekuatan Islamis ke tampuk kekuasaan.

Itu adalah tahun kedua di mana perayaan sebagian besar terbatas pada kendaraan karena pandemi. Pihak berwenang mengatakan varian omicron yang agresif sekarang dominan di negara itu, dan rumah sakit-rumah sakit telah didesak untuk bersiap menghadapi gelombang infeksi baru.

Dengan lebih dari 130.000 total kematian menurut catatan resmi pemerintah, Iran merupakan negara dengan angka kematian tertinggi di Timur Tengah. Iran telah memvaksinasi sekitar 80% populasinya di atas usia 18 tahun dengan dua suntikan, namun hanya 27% dari kelompok itu yang telah mendapatkan booster. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG