Iran berhak memilih para pengawas yang akan memantau fasilitas-fasilitas nuklirnya. Demikian menurut Ali Akbar Salehi, Direktur Badan Energi Nuklir Iran, yang juga mengatakan bahwa Iran telah menolak dua pemantau yang menurutnya mengajukan laporan palsu kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
IAEA menyangkal klaim tersebut, dan dalam laporannya pada hari Senin menyatakan keberatan berulang kali Iran terhadap personel yang ditetapkan telah mengganggu tugas badan PBB itu.
IAEA juga menyatakan bahwa selama dua tahun terakhir ini Iran telah menolak menjawab berbagai pertanyaan mengenai kemungkinan aktivitas nuklir yang dirahasiakan, termasuk di antaranya yang terkait pembuatan hulu ledak nuklir untuk misil.
Utusan Iran untuk IAEA, Ali Asghar Soltanieh, menyangkal tuduhan melakukan larangan tertentu dan intimidasi terhadap para inspektur IAEA, seraya menyebut laporan itu tidak seimbang.
Sementara itu, Gedung Putih melalui salah seorang juru bicaranya, Tommy Vietor, mengatakan laporan tersebut memprihatinkan dan menunjukkan bahwa Iran masih berusaha mengembangkan kemampuannya membuat senjata nuklir.