Badan Energi Atom PBB atau IAEA mengatakan Iran menghambat pengawasan terhadap program nuklirnya, menolak memberi para inspektur informasi dan akses yang mereka butuhkan untuk menentukan apakah Teheran sedang berusaha mengembangkan senjata.
Dalam laporannya hari Senin, IAEA mengatakan selama dua tahun terakhir Teheran menolak menjawab pertanyaan tentang kegiatan nuklir yang tidak dilaporkannya, termasuk yang terkait dengan pengembangan hulu ledak nuklir untuk sebuah misil.
IAEA juga mengatakan Iran tidak memenuhi permintaan para inspekturnya dan penampikan berulang-ulang oleh Teheran untuk bertemu menganggu pekerjaan badan itu.
Iran Juni lalu melarang dua inspektur nuklir PBB yang berpengalaman memasuki negara itu karena katanya mereka membuat “pernyataan palsu dan salah.” Namun, IAEA membantah kritik Iran itu.
Utusan Iran ke IAEA menampik tuduhan melakukan larangan selektif dan intimidasi terhadap para inspektur, dan laporan itu dikatakannya “tidak berimbang.”
Jurubicara Gedung Putih mengatakan laporan itu merisaukan dan menunjukkan bahwa Iran masih terus berusaha mengembangkan kemampuan membuat senjata nuklir.
