Tautan-tautan Akses

Insinyur Jepang Wujudkan Mimpi Bikin Robot ‘Gundam’


Insinyur Sakakibara Kikai, Go Sakakibara, berpose dengan robot Mononofu di pabrik Sakakibara, Desa Shinto, Prefektur Gunma, Jepang, 12 April 2018.
Insinyur Sakakibara Kikai, Go Sakakibara, berpose dengan robot Mononofu di pabrik Sakakibara, Desa Shinto, Prefektur Gunma, Jepang, 12 April 2018.

Insinyur Jepang, Masaaki Nagumo, punya mimpi bisa mengenakan rangka robot dari “Mobile Suit Gundam,” film serial animasi favoritnya di masa kecil. Sekarang, dia mewujudkan mimpinya dengan menciptakan rangka humanoid raksasa yang terinspirasi dari serial fiksi ilmiah itu.

Dikembangkan di pabrik Sakakibara Kikai, produsen peralatan pertanian, LW-Mononofu adalah robot setinggi 8,5-meter (28 kaki), dengan dua kaki dan berat lebih dari 7 ton. Dalam robot itu dilengkapi kokpit dengan berbagai monitor dan berbagai tuas yang digunakan pilot untuk mengontrol gerakan tangan dan kaki robot.

“Saya rasa ini bisa menjadi peluang bisnis,” kata Nagumo, 44 tahun, kepada Reuters. Dia menyebut popularitas serial ikonik itu yang sudah diadaptasi ke dalam film layar lebar, manga (komik Jepang), video games dan banyak lagi.

Teknisi Sakakibara Kikai memeriksa steker pengisian listrik robot Mononofu di pabrik Sakakibara, di Desa Shinto, Prefektur Gunma, Jepang, 12 April 2018. Picture taken on April 12, 2018.
Teknisi Sakakibara Kikai memeriksa steker pengisian listrik robot Mononofu di pabrik Sakakibara, di Desa Shinto, Prefektur Gunma, Jepang, 12 April 2018. Picture taken on April 12, 2018.

Sakakibara Kikai juga telah mengembangkan berbagai robot dan mesin-mesin permainan, selain bisnis mesin-mesin pertanian. Mesin-mesin ini disewakan dengan biaya 100 ribu yen per jam untuk pesta-pesta ulang tahun anak dan acara hiburan lainnya, kata dia.

Perusahaan itu telah menciptakan robot dalam berbagai jenis, mulai dari robot Landwalker setinggi 3,4 meter, robot yang lebih kecil Kid’s Walker Cyclops dan mesin tinju MechBoxer. Namun, Mononofu mengalahkan semuanya dan bisa melakukan gerakan-gerakan yang lebih rumit.

Mononofu bisa menggerakkan jari-jarinya dan menggerakkan badan bagian atas, jalan maju dan mundur. Tapi, dia tidak bisa berjalan cepat. Dia berjalan dengan kecepatan rata-rata kurang dari 1 kilometer per jam.

Insinyur Sakakibara Kikai, Go Sakakibara, berbicara melalui ponsel kepada rekannya di dalam kokpit robot Mononofu, di pabrik Sakakibara di Desa Shinto, Prefektur Gunma, Jepang, 12 April 2018.
Insinyur Sakakibara Kikai, Go Sakakibara, berbicara melalui ponsel kepada rekannya di dalam kokpit robot Mononofu, di pabrik Sakakibara di Desa Shinto, Prefektur Gunma, Jepang, 12 April 2018.

Kekurangan Mononofu dalam kecepatan bergerak tertutupi dengan kekuatannya. Tangan kanannya dilengkapi senjata mirip bazooka yang bisa menembakkan bola-bola spons dengan kecepatan 140 kph (87 mil per jam).

“Sebagai robot yang terinspirasi dari anime dan yang bisa dikendarai, saya rasa ini robot terbesar di dunia,” kata Nagumo.

Sayangnya, Mononofu mungkin terlalu besar. Robot ini harus dibongkar sebelum dibawa keluar pabrik karena rangkanya lebih tinggi dari pintu masuk pabrik. [ft]

XS
SM
MD
LG