Polisi Inggris mengatakan mereka sedang meninjau kembali rencana pengamanan untuk maraton hari Minggu depan di London, setelah ledakan bom di Boston Marathon yang menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai puluhan lainnya.
Penyelenggara marathon di London mengatakan telah menghubungi polisi untuk membahas rencana pengamanan tidak lama setelah mereka mendengar tentang ledakan di Boston.
Ribuan atlet dijadwalkan bersaing di Marathon London, yang akan berlangsung kurang dari seminggu ini.
Direktur pelaksana Marathon London, Nick Bitel, mengatakan prosedur keamanan lomba itu akan dievaluasi sebelum dibuat keputusan mengenai lomba mendatang.
Dia juga menyatakan kesedihan dan kekagetan tentang berita dari Boston itu, dan mengatakan ini adalah hari yang menyedihkan bagi dunia atletik.
Sementara itu, dari kota Boston, AS, polisi tidak mengatakan apakah ledakan-ledakan di Boston merupakan bagian dari serangan teroris.
Seorang jurubicara kepolisian mengatakan tim penjinak bom meneliti kantong-kantong dan paket-paket yang dibuang di tempat ledakan pertama, tetapi sejauh ini tidak ditemukan bom lain yang belum meledak.
Tayangan televisi menunjukkan kekacauan dan jalan-jalan yang penuh puing-puing, darah yang berceceran, paramedis yang membawa tandu, dan kerusakan pada gedung-gedung di sekitar ledakan.
Para penonton yang berdarah dibawa ke tenda medis yang sebelumnya didirikan untuk merawat para pelari yang kelelahan.
Ledakan-ledakan itu terjadi tidak lama setelah pelari pertama dari hampir 27.000 pelari melewati garis finish. Marathon itu dihentikan setelah terjadi ledakan, demikian juga layanan kereta bawah tanah di wilayah itu.
Penyelenggara marathon di London mengatakan telah menghubungi polisi untuk membahas rencana pengamanan tidak lama setelah mereka mendengar tentang ledakan di Boston.
Ribuan atlet dijadwalkan bersaing di Marathon London, yang akan berlangsung kurang dari seminggu ini.
Direktur pelaksana Marathon London, Nick Bitel, mengatakan prosedur keamanan lomba itu akan dievaluasi sebelum dibuat keputusan mengenai lomba mendatang.
Dia juga menyatakan kesedihan dan kekagetan tentang berita dari Boston itu, dan mengatakan ini adalah hari yang menyedihkan bagi dunia atletik.
Sementara itu, dari kota Boston, AS, polisi tidak mengatakan apakah ledakan-ledakan di Boston merupakan bagian dari serangan teroris.
Seorang jurubicara kepolisian mengatakan tim penjinak bom meneliti kantong-kantong dan paket-paket yang dibuang di tempat ledakan pertama, tetapi sejauh ini tidak ditemukan bom lain yang belum meledak.
Tayangan televisi menunjukkan kekacauan dan jalan-jalan yang penuh puing-puing, darah yang berceceran, paramedis yang membawa tandu, dan kerusakan pada gedung-gedung di sekitar ledakan.
Para penonton yang berdarah dibawa ke tenda medis yang sebelumnya didirikan untuk merawat para pelari yang kelelahan.
Ledakan-ledakan itu terjadi tidak lama setelah pelari pertama dari hampir 27.000 pelari melewati garis finish. Marathon itu dihentikan setelah terjadi ledakan, demikian juga layanan kereta bawah tanah di wilayah itu.