BOSTON —
Aparat setempat mengkonfirmasi tewasnya korban ketiga dalam ledakan yang mengguncang ajang lomba marathon di Boston, Senin (15/4).
Polisi Boston sebelumnya mengatakan dua orang tewas dan sedikitnya 71 orang terluka ketika sepasang bom meledak di dekat garis finish marathon Boston.
Salah satu pelari, seorang polisi dari negara bagian Rhode Island, mengatakan ia melihat setidaknya 20-an orang dengan luka sangat serius, bahkan kehilangan anggota badan.
Sekitar dua jam setelah pemenang melewati batas, sebuah ledakan keras di sisi utara dari jalan Boylston, tepat sebelum titik foto yang menandai garis finish. Ledakan lain terdengar beberapa detik kemudian.
Panitia mengatakan kedua ledakan berasal dari bom, dan bahwa penyelenggara bekerja sama dengan aparat setempat untuk menyelidiki apa yang terjadi.
Tayangan televisi menunjukkan orang-orang yang panik, jalanan yang dipenuhi darah dan puing-puing, dan paramedis yang mengusung tandu medis.
Penonton yang berlumuran darah dibawa ke tenda medis yang sebelumnya dipasang untuk membantu pelari yang kelelahan. Polisi menembus kerumunan pelari yang berhamburan setelah terjadinya ledakan.
Asap membubung dari lokasi ledakan, di tengah kibaran bendera nasional yang berjajar di sepanjang rute maraton tertua di dunia dan paling bergengsi. Pelari-pelari terbaik dari berbagai negara di dunia ikut bertanding setiap tahunnya di ajang marathon ini.
Sebuah ledakan ketiga terdengar sekitar satu jam setelah dua ledakan pertama dari Perpustakaan John F. Kennedy (JFK) setelah pihak berwenang memperingatkan penonton untuk mengantisipasi suara keras dari meriam air.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano memerintahkan departemennya untuk memberikan "bantuan apapun" yang diperlukan untuk membantu aparat setempat menanggulangi insiden tersebut.
Boston adalah kota metropolitan yang terletak di pesisir timur laut Amerika Serikat.
Polisi Boston sebelumnya mengatakan dua orang tewas dan sedikitnya 71 orang terluka ketika sepasang bom meledak di dekat garis finish marathon Boston.
Salah satu pelari, seorang polisi dari negara bagian Rhode Island, mengatakan ia melihat setidaknya 20-an orang dengan luka sangat serius, bahkan kehilangan anggota badan.
Sekitar dua jam setelah pemenang melewati batas, sebuah ledakan keras di sisi utara dari jalan Boylston, tepat sebelum titik foto yang menandai garis finish. Ledakan lain terdengar beberapa detik kemudian.
Panitia mengatakan kedua ledakan berasal dari bom, dan bahwa penyelenggara bekerja sama dengan aparat setempat untuk menyelidiki apa yang terjadi.
Tayangan televisi menunjukkan orang-orang yang panik, jalanan yang dipenuhi darah dan puing-puing, dan paramedis yang mengusung tandu medis.
Explosion at coply twitter.com/Boston_to_a_T/…
— Boston to a T (@Boston_to_a_T) April 15, 2013
The first #photo from the scene of the #Boston Marathon. #Breaking twitter.com/theinquisitr/s…
— The Inquisitr (@theinquisitr) April 15, 2013
Penonton yang berlumuran darah dibawa ke tenda medis yang sebelumnya dipasang untuk membantu pelari yang kelelahan. Polisi menembus kerumunan pelari yang berhamburan setelah terjadinya ledakan.
Asap membubung dari lokasi ledakan, di tengah kibaran bendera nasional yang berjajar di sepanjang rute maraton tertua di dunia dan paling bergengsi. Pelari-pelari terbaik dari berbagai negara di dunia ikut bertanding setiap tahunnya di ajang marathon ini.
Sebuah ledakan ketiga terdengar sekitar satu jam setelah dua ledakan pertama dari Perpustakaan John F. Kennedy (JFK) setelah pihak berwenang memperingatkan penonton untuk mengantisipasi suara keras dari meriam air.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano memerintahkan departemennya untuk memberikan "bantuan apapun" yang diperlukan untuk membantu aparat setempat menanggulangi insiden tersebut.
Boston adalah kota metropolitan yang terletak di pesisir timur laut Amerika Serikat.