Tautan-tautan Akses

Inggris akan Tambah Belanja Militer untuk Hadapi Ancaman Rusia


Perdana Menteri Inggris Keir Starmer berbicara di depan parlemen di London, Selasa (25/2).
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer berbicara di depan parlemen di London, Selasa (25/2).

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Selasa (25/2), mengatakan bahwa negaranya akan menaikkan belanja pertahanan pada 2027 untuk memperkuat keamanannya terhadap ancaman agresi Rusia yang ditunjukkan oleh perang tiga tahun Rusia melawan Ukraina.

Starmer memberi tahu Parlemen bahwa belanja pertahanan akan naik sampai $17 miliar per tahun, meningkatkan anggaran dari 2,3% dari produksi ekonomi Inggris menjadi 2,5%. Negara itu juga akan memotong bantuan pembangunan luar negeri.

Starmer memberi tahu anggota parlemen bahwa peningkatan belanja pertahanan adalah "respons antargenerasi" dan "peningkatan belanja pertahanan berkelanjutan terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin." Dia mengatakan bahwa kenaikan ini perlu karena "tiran seperti [Presiden Rusia Vladimir] Putin hanya menanggapi militer." "Kita harus mendukung Ukraina, karena jika kita tidak mencapai perdamaian abadi, maka ketidakstabilan ekonomi dan ancaman terhadap keamanan kita akan semakin meningkat," kata Starmer, yang akan bertemu Presiden AS Donald Trump di Washington pada Kamis.

Inggris sebelumnya mengatakan akan meningkatkan anggaran pertahanannya menjadi 2,5% dari produksi ekonomi nasionalnya tetapi tidak menyebutkan tanggalnya. Inggris termasuk dalam 23 dari 32 negara anggota NATO yang memenuhi tujuan aliansi militer utama Barat agar setiap negara membelanjakan setidaknya 2% dari produk domestik brutonya untuk pertahanan.

Dorongan Starmer untuk meningkatkan anggaran pertahanan muncul sementara negara-negara Eropa telah menyatakan kekhawatiran baru akan terhentinya dukungan militer AS karena Trump memajukan agenda kebijakan luar negerinya yang mengutamakan "Amerika Dulu." Trump mendorong penyelesaian perang Ukraina dalam diskusi dengan Putin.

Starmer telah menawarkan untuk mengirim pasukan Inggris ke Ukraina sebagai bagian dari pasukan untuk menjaga gencatan senjata yang mungkin disetujui tetapi mengatakan "dukungan" AS akan diperlukan untuk memastikan perdamaian yang abadi.

Trump tidak berkomitmen untuk memberi jaminan keamanan bagi Ukraina. Ia mengatakan pada Senin setelah bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron di Gedung Putih bahwa "Eropa akan memastikan tidak terjadi apa-apa." Trump minggu lalu menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai "diktator" tetapi menolak untuk menyebut Putin dengan cara yang sama. [ka/lt]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG