Perdana Menteri India dan Malaysia berupaya memulihkan hubungan antara kedua negara itu pada hari Selasa (20/8), ketika sepakat untuk meningkatkan perdagangan, pergerakan pekerja dan penggunaan mata uang mereka sendiri untuk menyelesaikan transaksi bilateral.
Perdana Menteri India, Narendra Modi mengatakan, “Kami akan meningkatkan kerja sama di bidang yang memerlukan teknologi baru dan modern seperti semikonduktor, fintech, industri pertahanan, AI, dan teknologi kuantum.”
Hampir tiga juta keturunan India tinggal di Malaysia, namun hubungan kedua negara itu memburuk sekitar akhir tahun 2019, menyusul pernyataan Perdana Menteri Malaysia ketika itu, Mahathir Mohamad dan penduduk Malaysia yang sebagian besar beragama Islam, menentang India yang mencabut otonomi satu-satunya wilayah Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim di India.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan, “Kami memulai banyak program baru dan berharap perusahaan-perusahaan India dan Malaysia bekerja sama lebih jauh di semua bidang, termasuk bidang baru yang menantang seperti transisi energi, digitalisasi, dan juga ketahanan pangan. Kami menekankan perlunya menggunakan pengalaman dan keahlian kami di bidang semi-konduktor,” jelas Ibrahim.
Hubungan perdagangan itu juga berdampak pada pembelian minyak sawit Malaysia oleh India, pembeli minyak nabati seperti sawit terbesar di dunia. [ps/ka]
Forum