Perusahaan otomotif dari Jepang, Toyota, mulai menjual mobil listrik pintar di China seharga $20.000 (sekitar Rp325 juta) minggu ini untuk menarik pembeli dengan fitur-fitur canggihnya yang mirip dengan para pesaingnya di China. Peluncuran mobil listrik terbaru itu adalah upaya Toyota untuk merebut kembali pangsa pasar mobil terbesar di dunia.
Toyota sejauh ini tak banyak mencetak keberhasilan dengan model-model kendaraan listrik (EV) sebelumnya di pasar yang sangat kompetitif yang didominasi oleh pemain lokal seperti raksasa EV China, BYD.
Pada Kamis (6/3), Toyota mulai menerima pesanan untuk model terbarunya - dan jauh lebih murah - Bozhi 3X pada Kamis (6/3).
Toyota dan mitranya di China, Guangzhou Automobile Group (GAC) milik negara, pertama kali meluncurkan mobil itu di sebuah pameran mobil di Beijing tahun lalu.
Lebih dari 10.000 pesanan diterima dalam waktu satu jam setelah peluncuran, kata Peng Baolin, wakil presiden penjualan di GAC Toyota, di akun media sosial Weibo miliknya pada Kamis.
Harga untuk model dengan kemampuan navigasi yang mirip dengan versi self-driving Tesla dimulai dari 139.800 yuan (Rp 314,9 juta). Versi yang kurang canggih dibanderol dengan harga 104.800 yuan (Rp236,08 juta), menjadikannya EV termurah Toyota di China.
GAC Toyota menolak mengomentari pertanyaan mengenai rencana ekspor dan seberapa menguntungkan model tersebut, mengingat harganya yang rendah.
Versi pintar dilengkapi dengan cip Orin X, lidar dan perangkat lunak mengemudi pintar Momenta, yang sebanding dengan pesaingnya.
Perang harga yang berlangsung lama di pasar kendaraan listrik China memasuki babak baru bulan lalu setelah BYD mengatakan akan menawarkan fitur bantuan pengemudian canggih pada beberapa model, termasuk yang harganya di bawah $10.000 atau sekitar Rp 162,95 juta, tanpa biaya tambahan. [ft/rs]
Forum